Jamur Kancing Sudah Dibudidayakan Sejak Abad ke-17
Selain dijual dalam bentuk segar, jamur kancing juga sering dijual dalam kemasan kaleng yang ditambahkan dengan air, untuk mengawetkannya.
Dibandingkan dengan jamur jenis lainnya, jamur kancing merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia.
Jamur kancing juga sudah dikonsumsi sejak lama, nih, yaitu sejak abad ke-17.
Diperkirakan, jamur kancing sudah mulai dibudidayakan sejak abad ke-17 di Perancis.
Awalnya, jamur kancing di Eropa pada zaman kuno di Romawi dan Yunani tumbuh alami di atas kotoran kuda.
Namun jamur kancing berwarna putih maupun kecokelatan yang saat ini banyak dibudidayakan adalah hasil mutasi alami dari perkebunan seorang petani di Pennsylvania tahun 1926.
Baca Juga: Di Balik Madu yang Lezat dan Sehat, Ternyata Begini Kerja Keras Lebah Membuat Madu, Pernah Tahu?
Jamur Kancing Mengandung Berbagai Vitamin tapi Rendah Kalori
Jamur kancing banyak digunakan dalam berbagai olahan masakan, seperti pizza, omelet, maupun ditambahkan dalam salad.
Ternyata jamur kancing mengandung berbagai vitamin dan nutrisi yang penting bagi tubuh.
Dalam jamur kancing terdapat berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium.
Selain itu, jamur kancing juga bebas lemak dan rendah kalori, nih, teman-teman.
Dari lima buah jamur kancing berukuran sedang, hanya mengandung 20 kalori saja.
Source | : | Healthline,nakita |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR