Bobo.id - Selama kurang lebih tiga bulan menjalani karantina mandiri, ada berbagai aktivitas baru yang dilakukan oleh banyak orang.
Seperti berkebun, bersepeda, dan memasak dengan berbagai resep baru.
Ada berbagai resep baru yang mulai dicoba oleh setiap orang, mulai dari resep minuman, camilan, sampai makanan berat.
Resep ada yang sudah teman-teman coba masak selama karantina mandiri, nih?
Baca Juga: 4 Makanan Ini Ternyata Bisa Membahayakan Kesehatan Hati, Kurangi Konsumsinya Mulai Sekarang, yuk!
Berbagai resep baru ini muncul saat banyak orang yang mencoba untuk membuat makanan baru yang bisa dicoba saat berada di rumah saja.
Nah, berbeda dengan resep baru yang saat ini banyak dipraktikkan oleh orang-orang selama masa pandemi, seorang profesor di Universitas Cambridge justru memasak dan membuat makanan dari resep yang sudah berusia ribuan tahun!
Profesor Bill Sutherland membuat berbagai makanan yang resepnya sudah berusia lebih dari 3.000 tahun.
Wah, seperti apa hasil masakan dari resep berusia ribuan tahun ini, ya?
Resep Berusia Ribuan Tahun dari Mesopotamia Kuno
Profesor Bill Sutherland yang merupakan seorang profesor di bidang biologi konservasi dari Universitas Cambridge mencoba mempraktikkan resep yang berusia ribuan tahun.
Resep yang beliau coba merupakan resep dari Mesopotamia Kuno, tepatnya dari Babilonia, yang sudah berusia 3.770 tahun.
Tepatnya resep ini berasal dari tahun 1.750 Sebelum Masehi dan disebut sebagai resep tertua yang pernah ada, lo.
Dalam akun Twitter pribadinya, Profesor Sutherland menuliskan kalau makanan yang ia buat dari resep ini adalah makanan ala Mesopotamia terbaik yang pernah dinikmatinya.
Awalnya, Resep Dituliskan pada Sebuah Batu
Biasanya, kita mendapatkan resep dari pencarian yang dilakukan di internet, seperti di situs pencarian maupun mencari langsung berupa video tutorial.
Lalu dari mana Profesor Sutherland mendapatkan resep berusia lebih dari 3.000 tahun ini, ya?
Ternyata beliau mendapatkannya dari seorang ahli sejarah bernama Moudhy Al-Rashid, yang disebutkan oleh Profesor Sutherland sebagai ahli nyata dalam budaya Mesopotamia.
Profesor Sutherland membeli buku resep-resep makanan Mesopotamia Kuno dan kemudian mulai mencoba mempraktikkannya.
Namun sebelum resep-resep ini dituliskan dalam sebuah buku, ternyata pada zaman Mesopotamia Kuno, resep-resep itu dituliskan atau diukur pada sebuah batu, nih, teman-teman.
Resep yang dituliskan dalam bahasa Mesopotamia Kuno ini kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan ditulis menjadi sebuah buku resep.
Instruksi Dituliskan Secara Singkat dan Dianggap Membingungkan
Saat membaca resep masakan, maka kita akan dituliskan berbagai bahan, alat, hingga langkah-langkah yang tepat dalam memasak.
Nah, berbeda dengan resep Mesopotamia Kuno yang digunakan oleh Profesor Sutherland, teman-teman, yang instruksi atau langkah-langkahnya dianggap membingungkan oleh beliau.
Sebabnya, instruksi memasak dituliskan dengan singkat dan tidak detail seperti instruksi yang ada pada resep biasanya.
Akibatnya, beliau harus menebak-nebak apa yang harus dilakukan pada bahan-bahan untuk memasak.
Bagaimana Hasil Masakan dari Resep Berusia Ribuan Tahun, ya?
Dari buku resep Mesopotamia Kuno yang dimilikinya, Profesor Sutherland bersama anaknya memasak empat hidangan yang dianggapnya rumit, serta sepotong roti.
Semur daging domba, Tuh'u, daun bawang yang ditumis dengan bawang bombay, dan kaldu elamite adalah makanan yang dibuat oleh Profesor Sutherland dari resep Mesopotamia Kuno.
Bagaimana rasa dari setiap masakan yang dibuat oleh beliau, ya?
Baca Juga: Tidak Hanya Jadi Pandai Bikin Masakan, Inilah 7 Manfaat Memasak untuk Anak-Anak
Pertama, semur daging domba dijelaskan oleh Profesor Sutherland sebagai makanan yang mudah dibuat dan rasanya lezat.
Dengan adanya tambahan daun bawang dan bawang putih yang dihancurkan, semur daging domba punya rasa yang kuat dan tajam.
Selanjutnya, ada Tuh'u yang dituliskan oleh beliau sebagai makanan yang menakjubkan dan penuh rasa.
Ada juga makanan yang pada buku resep diberi nama unwinding, yaitu masakan yang dibuat dari daun bawang dan bawang bombay yang ditumis, kemudian diberi remah-remah roti.
Berbeda dengan dua masakan sebelumnya, Profesor Sutherland menganggap unwinding sebagai makanan yang rasanya membosankan, walaupun memiliki tampilan yang menarik.
Makanan terakhir yang dibuat oleh Profesor Sutherland bersama anaknya adalah kaldu elamite, yang bahannya dimodifikasi, menjadi dibuat dari pasta tomat.
Baca Juga: Jangan Tertukar Lagi! Inilah Perbedaan Tepung Sagu dan Tepung Tapioka
Makanan ini digambarkan oleh Profesor Sutherland sebagai makanan yang aneh tapi punya rasa sup kental yang lezat.
Setelah mencoba untuk memasak makanan khas Mesopotamia Kuno, Profesor Sutherland mengatakan kalau hal ini bisa menjadi sebuah hal yang menarik sebagai sebuah percobaan arkeologi.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Bored Panda |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR