Bobo.id – Hari Jumat lalu, teman-teman umat Muslim merayakan Hari Raya Iduladha.
Pada saat Hari Raya Iduladha, sebagian umat Muslim mengurbankan hewan ternak seperti sapi dan kambing untuk disembelih, teman-teman.
Daging hasil penyembelihan hewan kurban itu biasanya dibagikan pada orang yang membutuhkan, juga warga yang tinggal di sekitar area penyembelihan.
Nah, biasanya para tetangga akan saling membagikan hidangan lauk pauk yang dibuat dari daging itu.
Bahkan, mungkin ada di antara teman-teman yang banyak makan lauk daging selama beberapa hari terakhir ini, ya?
Daging memang sumber protein yang baik bagi tubuh, tapi tentunya tetap harus dikonsumsi secukupnya.
Kira-kira, apa saja tandanya terlalu banyak makan daging? Ayo, cari tahu beberapa di antaranya!
Tanda Kita Terlalu Banyak Makan Daging
Bersumber dari Kompas.com yang melansir dari Insider, beberapa penelitian menyebut bahwa ada bahaya mengonsumsi konsumsi daging berlebihan, terutama daging merah dan daging olahan.
Terlalu banyak mengonsumsi daging disebut bisa meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, dan stroke.
Karenanya, penting untuk kita mengetahui tandanya jika tubuh terlalu banyak makan daging.
Baca Juga: Ini 4 Tips Menyimpan Daging Supaya Tidak Cepat Busuk, Salah Satunya Jangan Dicuci
Sembelit
Sebenarnya, daging sapi termasuk protein yang mudah dicerna. Namun, kalau tidak diimbangi dengan sumber makanan lainnya, maka bisa memengaruhi pencernaan.
Kalau terlalu banyak makan daging dan kekurangan asupan serat, tubuh bisa mengalami sembelit.
Karenanya, saat mengonsumsi daging penting juga untuk mengimbanginya dengan mengonsumsi buah, sayur, dan karbohidrat seperti gandum utuh.
Lelah dan Mengantuk Setelah Makan
Kalau seseorang terlalu banyak makan daging, ia bisa mudah lelah dan mengantuk setelah makan.
Saat mencerna protein seperti daging, tubuh mendahulukan aliran darah ke usus.
Sehingga, aliran darah ke otak atau bagian tubuh lain berkurang.
Hal ini menyebabkan tubuh jadi mudah mengantuk, lelah, atau pusing.
Dalam daging sapi juga ada triptofan, yaitu asam amino yang meningkatkan produksi hormone melatonin.
Hormon melatonin itu memengaruhi rasa kantuk karena tugasnya mengatur tubuh tidur.
Bau Mulut dan Bau Badan Tidak Sedap
Salah satu ciri kita terlalu banyak makan daging adalah bau mulut yang tidak sedap.
Saat mencerna daging, tubuh menghasilkan gas amonia, teman-teman.
Nah, gas amonia itu memiliki aroma yang tajam. Inilah yang membuat bau tidak sedap di mulut.
Selain bau mulut, bau badan juga bisa jadi tanda terlalu banyak mengonsumsi daging.
Ini karena saat makan daging, tubuh memerlukan energi yang lebih untuk mencerna daging.
Proses pencernaan daging itu membuat tubuh mengalami thermogenesis yang dipicu oleh pola makan, yaitu energi yang dihamburkan sebagai panas setelah makan.
Dampaknya, suhu tubuh meningkat dan jadi berkeringat, sehingga bisa menjadi penyebab bau badan tidak sedap.
Baca Juga: Hati-Hati, 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Pusing Setelah Makan Daging
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR