Suatu hari, pria besar itu pamit pergi, namun Le tidak setuju. Ketika itu, hujan baru saja turun dan terdengar bunyi guntur. Sambil berbaring di bale-bale dan melihat ke langit, Le bertanya,
“Seperti apa sebetulnya awan itu? Seperti apa bentuk guntur itu? Ah, andai saja aku bisa naik ke langit dan melihat-lihat, sehingga bisa tahu.”
"Apakah kau ingin bersantai di antara awan?" tanya pria besar itu.
Belum sempat Le menjawab, tiba-tiba ia merasa dirinya berputar di udara. Ia kini tidak lagi merasa seperti sedang berbaring di bale-bale.
Baca Juga: BERITA POPULER: Penyebab Bau Kentut Tidak Sedap Hingga Tips Membuat Tahu Kriuk
Le melihat ke sekelilingnya. Ah, kini ia berada di antara awan. Di sekelilingnya ada lapisan atmosfir yang lembut. Le melompat dengan sangat waspada. Ia merasa pusing seolah-olah berada di laut.
Di bawah kaki Le seperti ada benda lembut, tidak seperti tanah di bumi. Di atasnya ada bintang-bintang, dan ini membuat Le berpikir ia sedang bermimpi. Saat melihat ke atas, Le sadar kalau ia ada di langit. Awan-awannya beraneka bentuk, besar dan kecil.
Saat mengangkat tangannya, Le bisa menyentuh bintang-bintang yang besar. Ia berhasil memilih bintang yang kecil dan menyimpan di kantong bajunya. Le kemudian membelah gumpalan awan di bawahnya dan mengintip ke bawah. Ia melihat laut berkilauan seperti perak.
Kota-kota besar tampak hanya sebesar kacang. Le berpikir, jika kakinya tergelincir dan jatuh, pasti akibatnya parah sekali.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR