Bobo.id - Konsumsi gula berlebih setiap harinya disebut merupakan penyebab atau faktor utama diabetes tipe 2.
Namun selain dihindari oleh penderita diabetes, konsumsi gula berlebih juga bisa menyebabkan naiknya berat badan.
Terutama kalau kita mengonsumsi gula berlebih tanpa diimbangi dengan kegiatan fisik untuk mengubah gula menjadi energi.
Mengapa konsumsi gula berlebih bisa meningkatkan berat badan?
Baca Juga: Mandi Setelah Olahraga, Lebih Baik dengan Air Hangat atau Air Dingin?
Hal ini disebabkan karena saat tubuh mengonsumsi gula berlebih, maka hal ini sama dengan tubuh mendapatkan asupan kalori yang berlebih.
Padahal, kalori yang berlebih dan tidak sesuai dengan kebutuhan ini nantinya akan menumpuk di tubuh lalu menjadi lemak.
Nah, lemak yang menumpuk dan tidak digunakan ini akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan.
Namun sebenarnya bukan hanya asupan gula berlebih saja yang berbahaya bagi tubuh, tapi juga konsumsi garam berlebih.
Perhatikan Jumlah Konsumsi Garam Harian
Coba teman-teman bayangkan, bagaimana rasa makanan yang kita konsumsi kalau tidak ditambahkan garam?
Hmmm... Makanan tadi pasti hambar atau tidak ada rasanya.
Inilah sebanya garam menjadi bumbu yang wajib ditambahkan pada hampir setiap makanan.
Meskipun membuat makanan jadi lebih nikmat, konsumsi garam setiap harinya juga harus kita batasi, lo.
Batas aman konsumsi garam sudah dituliskan oleh World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia.
Baca Juga: Jangan Abaikan Kesehatan Mata, Ikuti 5 Cara Mudah Ini untuk Jauhkan Mata dari Berbagai Penyakit
Menurut WHO, batas aman konsumsi harian orang dewasa adalah maksimal lima gram atau kurang dari satu sendok teh, lo.
Lalu berapa kebutuhan garam harian untuk anak-anak seperti kita, ya?
Bagi anak-anak, kebutuhan dan asupan garam harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Untuk lebih jelasnya, anak-anak usia empat sampai enam tahun memiliki kebutuhan asupan garam sebesar tiga gram per hari.
Sedangkan bagi teman-teman yang berusia tujuh sampai sepuluh tahun, kebutuhan asupan garamnya adalah lima gram per hari.
Nah, bagi teman-teman yang berusia 11 tahun ke atas, maka kebutuhan asupan garamnya lebih banyak, yaitu sekitar enam gram per hari.
Garam dan kandungannya, yaitu natrium tidak hanya bisa kita dapakan dari garam yang berbentuk asli saja, lo, teman-teman.
Asupan garam juga bisa didapatkan dari makanan lainnya, seperti keju, sereal, saus, kecap, maupun makanan kemasan lainnya.
Berbagai Dampak saat Tubuh Mendapatkan Asupan Garam Berlebih
Garam memiliki kandungan bernama natrium di dalamnya, teman-teman.
Fungsi natrium yang merupakan mineral dan elektrolit bagi tubuh kita adalah menjaga fungsi tubuh tetap normal.
Natrium membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, serta berperan dalam kerja otot, saraf, dan menjaga tekanan darah.
Namun, terlalu banyak kadar natrium dalam darah bisa menyebabkan sebuah kondisi yang disebut hipernatremia, lo.
Kondisi adalah gangguan yang terjadi ketika seseorang tidak mendapat cukup makanan atau minuman.
Akibatnya, garam tidak dapat dicerna dengan baik yang menyebabkan terjadinya penumpukan garam.
Selain natrium, penumpukan sodium juga bisa terjadi yang akan mengganggu metabolisme dalam tubuh dan menyebabkan penumpukan cairan di organ tubuh.
Baca Juga: Kenali 6 Tipe Kebiasaan Tidur, Ada yang Mengantuk di Pagi Hari dan Ada yang Mengantuk Sepanjang Hari
Nah, karena garam juga berperan dalam menjaga fungsi saraf, terlalu banyak konsumsi garam bisa menyebabkan gangguan pada saraf, lo.
Inilah sebabnya, membatasi konsumsi garam harian sangat penting bagi tubuh, teman-teman.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR