Bobo.id - Beberapa orang punya masalah kelebihan berat badan yang mengharuskan untuk melakukan diet.
Terkadang banyak orang yang menganggap diet yang paling ampuh adalah dengan mengurangi atau bahkan meniadakan asupan karbohidrat.
Padahal cara itu tidak baik dan bisa menyebabkan masalah pada tubuh kita, lo.
Berikut ini adalah ciri tubuh kekurangan karbohidrat serta bahayanya untuk tubuh. Yuk, simak!
Baca Juga: Dibutuhkan oleh Tubuh, Berapa Banyak Kebutuhan Karbohidrat Kita Setiap Harinya?
Ciri-Ciri Tubuh Kekurangan Karbohirat
Berat badan tidak turun
Anggapan yang sering salah adalah semakin sedikit konsumsi karbohidrat, berat badan akan turun.
Padahal, karbohidrat sangat penting untuk memastikan metabolisme berlangsung dengan baik.
Jika asupan karbohidrat terlalu rendah, tingkat metabolisme menjadi lebih lambat sehingga berat badan pun tidak berkurang.
Merasa lelah
Jika tubuh terasa lesu dan lelah seharian, bisa jadi itu pertanda tubuhmu kekurangan karbohidrat.
Ini terjadi karena ada perubahan pada kadar gula darah. Naik dan turunnya kadar gula darah menyebabkan sakit kepala, sulit konsentrasi, dan tubuh lesu.
Ingin makanan manis
Ketika tubuh menginginkan sesuatu seperti makanan manis, artinya ada asupan yang tidak terpenuhi secara optimal.
Itulah mengapa setelah makan dalam porsi besar, masih ada keinginan mengonsumsi camilan manis karena nutrisinya tak terpenuhi secara seimbang.
Tak hanya itu, kadar gula darah yang naik dan turun juga bisa membuat seseorang merasa sangat lapar meski baru makan 1-2 jam sebelumnya.
Ini terjadi karena tubuh mendeteksi adanya kekurangan asupan karbohidrat.
Pencernaan bermasalah
Idealnya, makanan kaya karbohidrat mengandung serat yang bisa melancarkan pencernaan. Itulah mengapa diet karbohidrat bisa membuat orang yang melakukannya mengalami konstipasi atau sembelit.
Baca Juga: 5 Penyebab Daya Baterai Ponsel Cepat Habis dan Cara Mengatasinya
Bau mulut
Banyak yang tidak sadar kalau kekurangan karbohidrat bisa menyebabkan bau mulut.
Ini terjadi karena tubuh membuat ketone, yaitu sumber energi alternatif liver dan otak yang diambil dari cadangan lemak.
Ketone ini memiliki aroma khas yang tercium dari saliva atau air liur.
Bahaya Kekurangan Karbohidrat
1. Kekurangan energi
Mengingat karbohidrat yang masuk ke tubuh akan menjadi sumber energi, maka kekurangan karbohidrat membuat kita kekurangan energi.
Saat beraktivitas fisik, tubuh menggunakan glikogen sebagai sumber energi. Namun jika asupan karbohidrat tak mencukupi, glikogen pun bisa habis.
Akibatnya tubuh mulai memecah protein dalam otot sebagai sumber energi. Jika hal ini berlangsung selama beberapa bulan, efeknya bisa berbahaya.
Terutama bagi orang yang aktif bergerak dan memerlukan banyak energi. Metabolisme tubuh akan menjadi lebih lambat, kurang energi, dan risiko tubuh terasa lesu.
Selain itu, penyakit kekurangan karbohidrat lainnya bisa mengakibatkan dehidrasi dan nyeri otot.
2. Ketosis
Ketika tubuh berada dalam kondisi kekurangan karbohidrat, liver akan mengubah lemak menjadi asam yang disebut ketone. Inilah yang akan digunakan tubuh sebagai energi.
Proses yang disebut ketosis ini akan terjadi 3-4 hari setelah mulai membatasi asupan karbohidrat.
Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan penyakit keto flu, dengan gejala mual, lemah, dan sakit kepala.
Dalam jangka panjang, ketosis bisa menyebabkan dehidrasi hingga kadar gula darah rendah.
3. Risiko gangguan jantung
Beberapa studi menyebutkan kekurangan karbohidrat bisa meningkatkan risiko kematian seseorang.
Hal itu disebabkan karena adanya peningkatan risiko fibrilasi atrium atau gangguan irama jantung.
Orang yang mengalami fibrilasi atrium disertai gejala tubuh lesu, sakit kepala, dan jantung berdebar atau palpitasi karena aliran oksigen yang tidak optimal.
Kondisi ini juga membuat seseorang rentan mengalami serangan jantung hingga stroke.
(Penulis: Kompas.com/Wisnubrata)
Baca Juga: Sistem Peredaran Darah Manusia Terdiri Atas Jantung, Pembuluh Darah, dan Darah, Ini Penjelasannya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR