Bobo.id - Makanan yang sudah dikunyah, kemudian ditelan akan masuk ke sistem pencernaan.
Di dalam sistem pencernaan, makanan nantinya akan diolah untuk diambil sari-sari dan nutrisinya.
Melalui penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi inilah, tubuh akan mendapatkan asupan gizi yang membantu pertumbuhan, perkembangan, bahkan memberikan energi.
Hal ini tidak hanya terjadi pada manusia saja, lo, tapi juga pada hewan.
Baca Juga: 3 Kelompok Jenis Hewan Berdasarkan Makanan, Pengertian dan Contohnya
Namun ada beberapa jenis hewan yang memiliki sistem atau mekanisme pencernaan yang berbeda dengan hewan lainnya.
Salah satunya adalah hewan dalam kelompok hewan ruminansia atau pemamah biak.
Kelompok hewan ini disebut ruminansia karena memiliki cara mencerna makanan yang berbeda dengan hewan lainnya.
Hewan ruminansia akan mencerna makanannya dalam dua langkah dan bukannya satu langkah seperti hewan lainnya. Seperti apa mekanisme pencernaan makanan pada hewan ruminansia?
Apa yang Dimaksud Hewan Ruminansia dan Hewan Apa Saja yang Termasuk di dalamnya?
Hewan ruminansia disebut juga sebagai hewan pemamah biak dan merupakan hewan herbivora atau pemakan tumbuhan.
Hewan yang termasuk dalam kelompok hewan ruminansia memiliki keunikan, yaitu mencerna makanannya sebanyak dua kali.
Hal ini disebabkan karena lambung hewan kelompok ruminansia bukan monograstrik atai memiliki satu ruang, tapi memiliki lebih dari satu ruang atau poligastrik.
Inilah sebabnya hewan ruminansia disebuat sebagai hewan berperut banyak, teman-teman.
Nah, apakah kamu bisa menyebutkan hewan apa saja yang termasuk dalam kelompok ruminansia?
Contoh mewan ruminansia adalah sapi, kerbau, rusa, domba, kambing, dan kijang.
Baca Juga: Pernah Tahu di Mana Saja Komodo Tinggal? Rupanya Bukan Hanya di Pulau Komodo
Hewan Ruminansia Memiliki Empat Bagian Lambung
Lambung merupakan bagian penting pada sistem pencernaan hewan ruminansia, seperti sapi.
Sebabnya karena di dalam lambung inilah nantinya makanan akan diolah menjadi asupan nutrisi bagi mereka.
Bagian-bagian lambung hewan ruminansia terdiri dari rumen, omasum, abomasum, dan retikulum.
Rumen disebut juga sebagai perut besar tempat pencernaan makanan pada tahap pertama.
Sedangkan bagian lambung retikulum disebut perut jala, omasum disebut perut kitab, dan abomasum disebut perut masam.
Baca Juga: 5 Hewan yang Bisa Mendeteksi Bencana Alam, dari Kuda Sampai Kucing
Mekanisme Pencernaan Makanan pada Hewan Ruminansia
Hewan ruminansia memiliki lima organ pencernaan untuk mencerna makanan yang sudah dikonsumsinya.
Ketahui lima organ pencernaan itu, yuk!
1. Rongga Mulut atau Cavum oris
Pencernaan makanan pada hewan bermula dari rongga mulut, di mana makanan masuk, kemudian dikunyah dan masuk ke sistem pencernaan.
Tahukah kamu? Rahang hewan ruminansia tidak hanya bergerak ke atas bawah, tapi juga ke samping.
Tujuannya adalah agar bisa menggiling makanan dengan baik.
2. Esofagus atau Tenggorokan
Setelah makanan dikunyah di rongga mulut, makanan akan masuk ke esofagus atau kerongkongan.
Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dengan lambung. Saat melewati esofagus, makanan hanya sekadar lewat dan tidak mengalami proses apapun.
Ukuran kerongkongan hewan ruminansia biasanya sangat pendek, yaitu sektiar lima sentimeter, tapi bisa melebar sesuai tekstur dan ukuran makanan.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Mengapa Ular Suka Berada di Tempat yang Lembap dan Teduh, Pernah Tahu?
3. Lambung
Proses pencernaan makanan yang sebenarnya terjadi di lambung, nih, teman-teman.
Sebelumnya, Bobo sudah menuliskan kalau hewan ruminansia memiliki empat buah bagian lambung, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
Di rumen, makanan akan dicerna dengan bantuan bakteri dan dicerna hingga menjadi berbentuk bubur. Pencernaan makanan ini terjadi dengan gerakan mengaduk, yang dilakukan oleh dinding rumen.
Nah, ketika hewan sedang beristirahat atau tidak mengunyah makanan baru, maka makanan akan kembali ke mulut untuk dikunyah lagi. Setelah dikunyah untuk kedua kalinya, makanan akan masuk ke retikulum.
Makanan yang masuk ke retikulum akan mengalami proses fermentasi dengan bantuan bakteri anaerob dan protozoa. Di bagian perut inilah akan terjadi proses penyerapan dan penyaringan benda asing yang masuk bersama makanan, agar tidak masuk ke bagian lambung berikutnya, yaitu omasum.
Di dalam omasum, enzim pencernaan akan membantu mencerna makanan agar makanan masuk ke abomasum.
Abomasum inilah yang sebenarnya dapat disebut lambung, karena di sini makanan dicerna dengan bantuan enzim pepsin yang dihasilkan abomasum.
4. Usus Halus
Makanan yang sudah dicerna di lambung hewan kemudian akan bergerak menunju usus halus.
Tahukah kamu? panjang usus halus hewan ruminansia ternyata bisa mencapai 30 kali panjang tubuhnya, lo!
Ini artinya, kalau seekor hewan memiliki tubuh dengan panjang 1,5 meter, maka panjang ususnya bisa mencapai lebih dari 40 meter.
Pada usus halus inilah proses penyerapan sari-sari makanan terjadi dan akhirnya disalurkan ke seluruh tubuh, lalu diubah menjadi energi.
5. Anus
Makanan yang sudah diserap sari-sarinya akan menghasilkan sisa makanan dari proses penyerapan makanan.
Sisa makanan ini tentunya harus dikeluarkan dari sistem pencernaan hewan dalam bentuk feses atau kotoran.
Feses ini akan keluar dari sistem pencernaan hewan melalui anus.
Baca Juga: Jadi Hewan Paling Mematikan di Dunia, Bagaimana Jika Nyamuk Punah?
Lihat video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR