Bobo.id - Tahukah kamu? Kulit adalah organ terbesar yang ada di tubuh manusia, lo.
Kulit adalah organ terluar yang berfungsi untuk melapisi dan melindungi organ tubuh bagian dalam manusia.
Nah, kulit juga termasuk salah satu dari panca indra, yaitu indra peraba. Melalui kulit kita bisa merasakan sentuhan.
Coba teman-teman perhatikan, kulit manusia memiliki warna yang berbeda-beda. Bahkan di Indonesia sendiri warna kulit masyarakatnya juga beragam.
Ada yang berkulit putih, kuning langsat, sawo matang, hingga kulit berwarna gelap. Kok, bisa warna kulit manusia berbeda-beda, ya?
Seiring waktu, para ilmuwan mempelajari tubuh manusia belajar bahwa jenis warna kulit tampak sebagai sifat adaptif yang diturunkan melalui gen dari orang tua ke anak-anaknya.
Hal ini juga berhubungan erat dengan letak geografis dan radiasi ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh sinar Matahari.
Yuk, cari tahu penjelasan mengapa warna kulit manusia berbeda-beda!
Baca Juga: Punya Masalah Kulit Kering? Coba Atasi dengan 5 Cara Mudah dan Alami Ini
Perbedaan Warna Kulit Manusia
Warna kulit seseorang ditentukan oleh jumlah melanin di kulitnya. Melanin adalah pigmen coklat gelap hingga hitam yang diproduksi oleh sel-sel khusus yang disebut melanosit.
Tujuan melanin adalah melindungi kulit manusia dari sinar UV matahari yang berbahaya.
Radiasi ultraviolet dapat menyebabkan kulit kanker. Melanin bertugas sebagai tabir surya alami dengan menyerap sinar UV ini.
Semakin banyak melanin yang dimiliki kulit kita, semakin gelap pula kulit dan semakin banyak perlindungan terhadap sinar UV pada kulit kita.
Orang dengan kulit terang biasanya hanya memiliki sedikit melanin. Orang dengan kulit lebih gelap memiliki lebih banyak melanin.
Orang dengan warna kulit kuning memiliki lebih banyak jenis pigmen lain yang disebut karoten.
Orang-orang yang tinggal di daerah tropis lebih banyak terpapar radiasi UV Matahari yang berbahaya.
Akibatnya, kulitnya cenderung menjadi lebih gelap karena tubuh memproduksi lebih banyak melanin untuk menangkal efek dari sinar Matahari.
Selama beberapa generasi berturut-turut, gen diturunkan dari orang tua kepada anak-anak, termasuk kecenderungan untuk menghasilkan sejumlah melanin.
Baca Juga: Fungsi Otot Polos, Otot Jantung, dan Otot Lurik serta Contoh dan Letaknya di Tubuh
Demikian juga, orang yang tinggal di Bumi bagian utara cenderung memiliki warna kulit yang lebih terang karena mereka tidak menerima banyak sinar UV dari Matahari.
Karena itu, tubuh orang utara tidak perlu memproduksi banyak melanin yang membuat warna kulit lebih terang.
Selain itu, warna kulit yang lebih terang di daerah utara memungkinkan lebih banyak sinar UV menembus kulit untuk membantu menghasilkan vitamin D dalam jumlah yang dibutuhkan tubuh.
Tubuh harus selalu mencapai keseimbangan untuk memastikan ia menerima radiasi UV yang cukup untuk membuat vitamin D.
Misalnya, di beberapa wilayah pesisir utara, seperti Alaska dan Kanada, kita akan melihat bahwa penduduk asli cenderung memiliki kulit lebih gelap.
Ini biasanya karena mereka makan makanan yang kaya akan makanan laut yang menyediakan semua vitamin D yang dibutuhkan tubuh mereka.
Hasilnya, kulit mereka menghasilkan lebih banyak melanin yang membuatnya warna kulit lebih gelap.
Tubuh kita beradaptasi dengan kondisi tempat hidup seiring waktu dan mereka mewariskan sifat-sifat ini kepada keturunannya.
Karena itulah warna kulit kita biasanya cenderung mirip dengan warna kulit kedua orang tua kita.
Baca Juga: Makna Sila Kelima Pancasila dan Contoh Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Wonderopolis |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR