Bobo.id - Sejak Kamis (14/1/2021) sebagian besar wilayah di Kalimantan Selatan mengalami banjir.
Tinggi banjir bahkan mencapai 1 hingga 1,5 meter di beberapa daerah. Hal ini membuat warga di sekitar harus mengungsi.
Bahkan hingga hari ini, Sabtu 17 Januari 2021 banjir di Kalimantan Selatan juga belum surut.
Tentunya hal ini membuat kita bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana proses terjadinya banjir? Lalu apa saja hal yang bisa menyebabkan banjir?
Jika ingin tahu jawabannya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini, yuk!
Baca Juga: Contoh Bencana Alam Klimatologis, Banjir Hingga Kebakaran Hutan
Proses Terjadinya Banjir
Air di alam sebagian besar berada di sungai, danau, dan laut. Pada siang hari Matahari bersinar dan menyebabkan penguapan air.
Air sungai, danau, dan laut tentunya juga menguap ke udara dan menjadi awan.
Jadi, awan yang selama ini kita lihat di langit sebenarnya berisi uap air dari proses penguapan.
Awan-awan yang dihasilkan dari proses penguapan ini ditiup angin ke daratan. Nantinya awan ini akan menurunkan uapnya dalam bentuk hujan.
Hujan ini bisa turun di mana saja, bisa di daerah pegunungan, hutan, pemukiman, dan masih banyak lagi.
Air hujan yang turun sebagian akan diserap oleh tanah, inilah proses yang kita kenal dengan infiltrasi. Nantinya air hujan yang diserap ini akan menjadi air tanah.
Namun, tidak semua air hujan bisa diserap oleh tanah. Terutama jika kemampuan menyerap tanahnya kecil.
Air yang tidak bisa diserap oleh tanah ini akan mengalir ke tempat yang lebih rendah dan masuk ke saluran kecil.
Saluran kecil inilah yang nantinya akan membawa air hujan ini kembali ke sungai.
Nah, banjir bisa terjadi saat air yang tidak bisa diserap oleh tanah jumlahnya sangat banyak melebihi biasanya.
Ini akan menyebabkan sungai penuh dan meluap dan menyebabkan genangan air atau yang kita kenal dengan banjir.
Baca Juga: Ini Dia 4 Dampak Negatif dari Gempa Bumi, Simak Penjelasannya
Baca Juga: Musim Hujan Dapat Menyebabkan Bajir, Waspadai 7 Penyakit Ini saat Terpapar Banjir, ya!
Faktor Penyebab Banjir
Penyebabnya bisa dipicu oleh hujan yang turun memang besar dan menghasilkan air yang banyak.
Sedangkan daya serap tanah yang ada sangat kecil. Hal ini membuat air hujan mengalir ke sungai dan menyebabkan permukaan air naik.
Daya serap tanah yang kecil bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu semakin minimnya daerah hijau yang ditumbuhi pohon.
Seperti yang kita tahu, akar-akar dari pohon itu membantu untuk menggemburkan tanah sehingga ia bisa banyak menyerap air.
Jadi saat pohon atau tumbuhan lainnya berkurang, maka daerah serapan pun semakin sedikit.
Namun, banjir tetap bisa terjadi walau intensitas hujan tidak besar, lo.
Pada intinya, sebenarnya banjir bukan disebabkan oleh banyaknya air hujan, tapi seberapa besar kemampuan tanah untuk menyerap air dan sungai untuk menampung air.
Dari sini kita bisa tahu kalau penggundulan hutan dan padatnya pemukiman menjadi faktor utama berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap air.
Baca Juga: Rumah Terkena Banjir? Ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan supaya Tetap Aman
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Apa yang Harus Dilakukan Sebelum, saat, dan Sesudah Banjir, ya?
Banjir Bisa Berulang
Banjir akan mengalami siklus tertentu yang terus berulang. Hal itu karena banjir merupakan salah satu cara alam untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Karena itulah banjir bisa diperkirakan dan juga diamati, lo. Alat yang digunakan untuk mengamati banjir adalah hidrograf.
Melalui hidrograf kita bisa mengetahui besarnya debit sungai per satuan waktu.
Baca Juga: Tanda Kedatangan Banjir Bandang Ternyata Dapat Dikenali, Lo!
Baca Juga: Ternyata Air Hujan Punya 5 Manfaat Ini, lo! Sudah Tahu Belum?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR