Bobo.id – Otak adalah organ penting yang ada di tubuh kita. Otak bersama saraf tulang belakang menjadi pusat kendali tubuh dan menyusun sistem saraf pusat.
Sistem saraf ini lalu bekerja sama dengan sistem saraf tepi sehingga memberikan kita kemampuan untuk menjalankan aktivitas.
Contohnya bernapas, berjalan, berbicara, makan, dan minum.
Baca Juga: Tidur Berperan Penting bagi Fungsi Otak Kita, Ketahui 3 Kebiasaan Lainnya yang Penting untuk Otak
Karena itu, penting untuk kita menjaga kesehatan otak.
Hentikan atau kurangi kebiasaan sering makan dan minuman yang bisa berpengaruh buruk untuk otak. Berikut di antaranya:
Minuman Manis
Kebiasaan minum minuman manis kemasan bukan hanya meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Minum minuman manis kemasan yang memiliki banyak kandungan gula tambahan juga memiliki pengaruh buruk bagi otak.
Sebabnya, berlebihan mengonsumsi minuman manis kemasan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yang juga meningkatkan risiko penyakit Alzheimer yang mengganggu fungsi otak.
Kandungan gula yang tinggi dalam darah juga bisa meningkatkan risiko demensia.
Penyakit demensia menyebabkan gangguan otak yang ditandai dengan gangguan ingatan dan proses berpikir lainnya di otak.
Jadi, sebisa mungkin tidak terlalu sering mengonsumsi minuman manis kemasan, ya.
Lebih baik perbanyak minum air putih, susu, atau teh dan jus buah yang dibuat di rumah.
Kandungan gula buatan seperti aspartam juga sering ditambahkan pada minuman atau makanan bebas gula.
Namun, jika terlalu banyak dikonsumsi, ini bisa menyebabkan masalah fungsi kognitif otak dan emosi.
Makanan Instan
Makanan kemasan juga biasanya diberi gula tambahan, lemak tambahan, dan garam yang tinggi. Makanan ini misalnya keripik, permen, mi instan, saus instan, dan makanan instan lainnya.
Selain mengandung banyak bahan tambahan, makanan instan biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisinya.
Salah satu pengaruh buruk mengonsumsi terlalu banyak makanan instan bagi otak adalah berkurangnya produksi molekul braind-derived neurotrophic factor (BDNF).
Molekul ini ditemukan di berbagai bagian otak termasuk hippocampus. Hippocampus merupakan bagian otak yang penting untuk ingatan jangka panjang, proses pembelajaran, dan pertumbuhan sel saraf.
Baca Juga: Terlihat Sepele, Menguap Berlebihan Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya, Salah Satunya Tumor Otak
Karenanya, jika produksi BDNF berkurang, kemampuan otak di atas juga bisa menurun.
Makanan Tinggi Lemak Trans
Tidak semua lemak berdampak buruk bagi tubuh. Namun, ada jenis lemak yang bisa berdampak buruk jika dikonsumsi berlebihan, yaitu lemak trans.
Lemak trans merupakan lemak tak jenuh yang bisa ditemukan secara alami dalam daging atau susu. Lemak alami ini memang tidak terlalu membahayakan tubuh.
Namun, ada juga lemak trans buatan yang digunakan dalam pembuatan makanan camilan kemasan, margarin, dan beberapa jenis makanan kemasan lainnya.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan yang mengandung lemak trans, bisa meningkatkan risiko penyakit Alzheimer, ingatan yang buruk, volume otak yang menurun, dan penurunan fungsi kognitif otak.
Teman-teman bisa memperbanyak konsumsi lemak baik seperti asam lemak omega 3 yang baik untuk meningkatkan fungsi otak dan mencegah penurunan fungsi kognitif otak.
Omega 3 bisa didapatkan dari ikan berlemak dan kacang-kacangan.
Baca Juga: Daya Ingat Jadi Lebih Tajam dengan Lakukan 6 Cara Mudah Ini, Salah Satunya Makan Cokelat!
Demi menjaga kesehatan otak kita, saat akan mengonsumsi makanan instan atau makanan kemasan, sebaiknya periksa lagi komposisinya.
Hindari makanan atau minuman yang tinggi kandungan gula tambahan, gula buatan, lemak trans, dan garam yang terlalu tinggi, ya.
(Penulis: Avisena Ashari)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR