Bobo.id - Indonesia merupakan negara tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Karena itulah, suhu udara di Indonesia bisa dikatakan cukup panas, terutama saat musim kemarau, nih, teman-teman.
Tentu suhu udara yang panas akan membuat kita lebih mudah berkeringat, apalagi kalau kita aktif melakukan berbagai aktivitas.
Maka dari itu, kita biasanya mandi sebanyak dua kali sehari untuk membersihkan tubuh, yaitu saat pagi dan malam hari.
Kita juga tidak boleh malas mandi, walau tubuh sudah lelah. Sebab, ada lima hal yang bisa terjadi pada tubuh kalau kita malas mandi. Apa saja, ya?
1. Tubuh Bau karena Keringat
Ketika kita aktif bergerak atau berada di tempat yang panas, tubuh akan mengeluarkan keringat, misalnya sebagai reaksi tubuh untuk menurunkan suhu tubuh yang kepanasan.
Nah, saat tubuh berkeringat, tubuh kita akan menjadi berbau tidak sedap, nih, teman-teman.
Tahukah teman-teman? Keringat yang dihasilkan oleh tubuh kita sebenarnya tidak berbau, lo, tapi karena bercampur dengan bakteri alami pada kulit, keringat pun menjadi berbau.
Bakteri alami yang bercampur dengan keringat kita pun akan memproduksi gas yang menyebabkan keringat dan tubuh menjadi berbau tidak sedap.
O iya, tubuh manusia punya dua jenis kelenjar keringat yang berbeda, teman-teman, sehingga menimbulkan berbagai aroma yang juga berbeda pada tubuh.
Kelanjar keringat yang pertama adalah kelenjar ekrin, yang ditemukan di seluruh tubuh dan berada di permukaan kulit.
Lalu ada kelenjar apokrin, yang banyak ditemukan di daerah folikel rambut, seperti kepala dan ketiak.
Kelenjar ekrin ini akan mengeluarkan keringat yang membantu kita menenangkan diri, sedangkan kelenjar apokrin mengeluarkan cairan yang berbeda saat kita sedang stres.
2. Bakteri Menempel di Tubuh
Tubuh yang banyak beraktivitas akan menghasilkan banyak keringat dan bakteri serta kuman juga akan dengan mudah menempel di tubuh, nih, teman-teman.
Setiap harinya, ada jutaan bakteri yang menempel pada tubuh, bahkan saat kita sudah mandi dengan bersih.
Namun bakteri yang menempel di tubuh sebelum dan sesudah kita mandi berbeda, lo.
Setelah mandi, bakteri yang menempel di tubuh adalah bakteri baik yang salah satunya bisa meningkatkan kekebalan tubuh kita.
Nah, kalau kita tidak mandi, maka pertumbuhan bakteri baik di kulit akan terhambat. Ini bisa menyebabkan penumpukan sel kulit mati, menjadi tempat untuk pertumbuhan bakteri atau jamur yang berlebihan, sampai infeksi.
Selain itu, bakteri baik juga jadi tidak bisa melawan bakteri jahat yang menempel pada kulit, teman-teman.
Baca Juga: Baik Dikonsumsi saat Berbuka, Inilah 5 Minuman yang Bisa Cegah Dehidrasi Setelah Puasa
3. Muncul Bercak-Bercak di Kulit
Malas mandi juga bisa menyebabkan timbulnya bercak-bercak berwarna kecokelatan di kulit, lo.
Namun biasanya bercak-bercak ini muncul pada kasus yang ekstrem, seperti tidak mandi selama berhari-hari atau beberapa minggu.
Kondisi munculnya bercak-bercak ini disebut sebagai dermatitis neglecta, atau mengabaikan kulit, yang bisa terjadi karena beberapa sebab.
Dermatitis neglecta bisa terjadi karena kita tidak membersihkan tubuh dengan benar, seperti menggosok bagian yang kira-kira bisa menjadi tempat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Baca Juga: Ternyata Bakteri Baik di Usus Bermanfaat untuk Daya Tahan Tubuh, Ketahui Manfaat Lainnya
Kondisi ini muncul dari penumpukan minyak, keringat, kotoran, sampai bakteri yang membentuk kerak, teman-teman.
Nah, penumpukan tadi akan membentuk kerak jika tidak dibersihkan dan menyebabkan munculnya perubahan warna seperti bercak-bercak.
Itulah sebabnya, kita harus mandi secara teratur dan menggosok seluruh bagian tubuh kita dengan benar agar tidak terjadi penumpukan kotoran.
4. Kulit Mengalami Infeksi Jamur
Selain timbul bercak berwarna kecokelatan pada kulit yang terjadi akibat dermatitis neglecta, jamur juga bisa muncul di kulit saat kita malas mandi, lo, teman-teman.
Kulit adalah pertahanan pertama tubuh dari bakteri, kuman, debu, dan kotoran lain yang setiap hari kita hadapi.
Selain itu, setiap harinya kita pasti bersentuhan dengan berbagai benda, nih, teman-teman, seperti pintu, tembok, atau menyentuh berbagai benda lainnya yang menyimpan banyak bakteri, kuman, sampai jamur.
Nah, semua mikroorganisme tadi bisa menempel di tubuh dan menimbulkan reaksi, lo, teman-teman.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Dehidrasi saat Puasa? Yuk, Simak Tips Menjaga Cairan Tubuh Ini
Salah satu reaksi yang timbul dari menempelnya berbagai mikroorganisme tadi adalah munculnya jamur di kulit, yang bisa membuat kulit menjadi kemerahan atau timbul bercak putih.
Bakteri, jamur, kuman, dan parasit biasanya suka bersembunyi di bagian-bagian tubuh yang tidak kita sadari, nih, teman-teman, seperti di bawah kuku, belakang telinga, hingga ketiak.
Agar mikroorganisme tadi bisa hilang dan tidak menimbulkan jamur di kulit, maka kita harus rajin mandi secara rutin, teman-teman.
5. Rambut Jadi Berminyak
Sebelumnya, Bobo sudah menuliskan, nih, kalau tubuh punya dua kelenjar keringat, salah satunya adalah kelenjar apokrin yang berada di dekat folikel rambut, salah satunya adalah di kepala.
Nah, saat mandi, maka pemebrsihan yang dilakukan tidak hanya menyabuni tubuh saja, teman-teman, tapi juga mencuci rambut atau keramas.
Keramas memang tidak perlu dilakukan sesering mandi, tapu hal ini tetap perlu dilakukan, agar bisa menghilangkan berbagai kotoran di kulit kepala dan di antara rambut.
Meskipun tidak terlihat, di kulit kepala kita bisa terjadi penumpukan berbagai kotoran, lo.
Seperti sisa produk rambut, iritasi kulit kepala, penumpukan sel kulit, sampai minyak alami yang diproduksi oleh kulit kepala.
Berbagai penumpukan tadi bisa memengeruhi kesehatan rambut dan kulit kepala, misalnya membuat rambut terlihat lebih berminyak hingga menyebabkan munculnya ketombe di kulit kepala.
Agar rambut serta kulit kepala tetap bersih dan sehat, maka kita harus rutin keramas juga, teman-teman.
Namun keramas tidak perlu dilakukan setiap hari, agar tidak menghilangkan minyak alami pada kulit kepala dan rambut tetap sehah dan tidak terlihat kering.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Bustle |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR