Bobo.id - Mungkin beberapa dari teman-teman pernah mendengar tentang getah bening, kelenjar getah bening, atau sistem getah bening.
Namun, apakah kamu tahu apa sebenarnya apa itu kelenjar getah bening? Kalau belum tahu, coba simak pengertian getah bening, fungsi getah bening, dan risiko penyakitnya, yuk!
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Limfoma Hodgkin, Salah Satu Jenis Kanker Getah Bening
Apa itu Sistem Getah Bening (limfatik)?
Sistem getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh. Ini terdiri dari jaringan pembuluh getah bening dan kelenjar getah bening.
Pembuluh getah bening sangat mirip dengan pembuluh darah yang mengumpulkan dan membawa darah ke seluruh tubuh.
Namun, tugasnya bukan membawa darah, melainkan membawa cairan bening berair yang disebut getah bening.
Cairan getah bening juga mengandung sel darah putih, yang membantu melawan infeksi.
Cairan getah bening akan menumpuk dan menyebabkan pembengkakan jika tidak dialirkan dengan baik.
Pembuluh getah bening menarik cairan getah bening dari sekitar sel untuk dikirim ke dada.
Di sana, cairan getah bening terkumpul ke dalam pembuluh besar yang mengalir ke pembuluh darah di dekat jantung.
Fungsi Kelenjar Getah Bening
Pembuluh getah bening mengirimkan cairan getah bening melalui kelenjar getah bening ke seluruh tubuh.
Kelenjar getah bening adalah struktur kecil yang berfungsi sebagai penyaring zat asing, seperti sel kanker dan infeksi.
Mereka mengandung sel kekebalan yang bisa membantu melawan infeksi dengan menyerang dan menghancurkan kuman yang dibawa melalui cairan getah bening.
Kelenjar getah bening terletak di banyak bagian tubuh, termasuk leher, ketiak, dada, perut, dan pangkal paha.
Baca Juga: Benjolan di Leher Bisa Muncul Karena Kelenjar Getah Bening Bengkak, Apa Penyebabnya?
Ada ratusan kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Setiap kelenjar getah bening menyaring cairan dan zat yang diambil oleh pembuluh yang mengarah ke bagian tertentu.
Misalnya cairan getah bening bergavung dengan cairan getah bening di lengan, kemudian mengalir ke dada.
Cairan ini bisa menyaring melalui kelenjar getah bening di siku, atau di bawah lengan.
Cairan dari kepala, kulit kepala, dan wajah mengalir melalui kelenjar getah bening di leher.
Beberapa kelenjar getah bening berada jauh di dalam tubuh, seperti di antara paru-paru atau di sekitar usus, untuk menyaring cairan di area tersebut.
Risiko Penyakit yang Menyerang Getah Bening
Ada dua risiko penyakit yang bisa menyerang getah bening, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening dan kanker kelenjar getah bening.
1. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Ketika ada masalah, seperti infeksi, cedera, atau kanker, kelenjar getah bening di daerah itu bisa membengkak atau membesar saat bekerja untuk menyaring sel-sel yang “jahat”.
Kelenjar getah bening yang membengkak memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi gejala lain bisa membantu menentukan masalah utamanya.
Misalnya, sakit telinga, demam, dan pembesaran kelenjar getah bening di dekat telinga adalah petunjuk kita mengalami infeksi telinga atau pilek.
Beberapa area di mana kelenjar getah bening biasanya membengkak adalah di leher, pangkal paha, dan ketiak.
Dalam kebanyakan kasus, hanya satu area kelenjar getah bening yang membengkak pada satu waktu.
Beberapa infeksi, konsumsi obat-obatan tertentu, penyakit sistem kekebalan, dan kanker seperti limfoma dan leukemia juga bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
2. Kanker Kelenjar Getah Bening
Kanker bisa menyebar dari tempat mulainya (situs utama) ke bagian tubuh lainnya.
Ketika sel kanker terlepas dari tumor, mereka bisa pindah ke area lain melalui aliran darah atau sistem getah bening.
Jika kanker melalui sistem getah bening, sel kanker mungkin berakhir di kelenjar getah bening.
Sebagian besar sel kanker akan mati sebelum mulai tumbuh di tempat lain.
Tetapi satu atau dua mungkin menetap di daerah baru, mulai tumbuh, dan membentuk tumor baru.
Baca Juga: Baik untuk Otak Hingga Cegah Kanker, Inilah Sederet Manfaat Konsumsi Teh Hijau untuk Tubuh
Ketika kanker menyebar ke kelenjar getah bening, biasanya menyebar pada kelenjar di dekat tumor itu sendiri.
Karena kelenjar getah bening itulah yang melakukan penyaringan atau membunuh sel kanker.
Kelenjar getah bening yang normal berukuran kecil dan sulit ditemukan, tetapi ketika terjadi infeksi, peradangan, atau kanker, kelenjar getah bening bisa membesar.
Akan ada benjolan yang berada di dekat permukaan tubuh sering kali menjadi cukup besar untuk dirasakan dengan jaridan beberapa bahkan bisa dilihat.
Tetapi jika hanya ada sedikit sel kanker di kelenjar getah bening, mungkin tak terlihat dan terasa normal.
Kelenjar getah bening terletak jauh di dalam tubuh, jadi tidak bisa dirasakan atau dilihat.
Satu-satunya cara untuk mengetahui ada tidaknya kanker pada kelenjar getah bening adalah dengan melakukan biopsi.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | cancer.org |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR