Bobo.id - Teman-teman tahu tidak tentang Tari Kecak yang merupakan tarian khas Pulau Bali? Bagaimana awal mula tari kecak? Lalu, bagaimana pola tarian tari kecak?
Yuk, cari tahu!
Tari Kecak adalah tarian yang dibawakan oleh sekitar 50 sampai 70 orang laki-laki.
Tarian tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan saat berkunjung ke Pulau Bali. Teman-teman sudah pernah melihat Tari Kecak, belum?
Baca Juga: 75 Nama Tari Daerah di Indonesia Beserta Asal Daerahnya, Kamu Menguasai yang Mana?
Kalau di Bali, teman-teman bisa melihat tarian kolosal tersebut di Pura Luhur Uluwatu, yang terletak di Desa Adat Pecatu, Kabupaten Badung.
Tidak hanya melihat keindahan pernampilan penari kecak, teman-teman juga bisa melihat pemandangan pantai di sore hari.
O ya, Tari Kecak biasa dibawakan pada pada pukul 18.00 WITA. Jadi kalau teman-teman mau melihat tarian itu, ajak orang tua atau orang dewasa untuk menemani, ya.
Baca Juga: Dibilang Bisa Sebagai Pengganti Nasi, Ubi Punya Manfaat Mencegah Kanker
Teman-teman tahu tidak? Tari Kecak dibawakan tanpa ada iringan alat musik, lo. Tarian ini dibawakan oleh banyak laki-laki selama satu jam tanpa henti.
Tarian ini juga disebut sebagai tarian sakral, sehingga sering ditarikan di sekitar pura.
Baca Juga: Ciri-Ciri Gerak Tari Bali, Materi Kelas 4 Tema 8 Subtema 2
Bila meyaksikan Tari Kecak, teman-teman akan melihat beberapa penari perempuan. Tapi penari itu tidak ikut duduk menarikan Kecak. Para penari itu membawakan cerita Epos Ramayana melalui gerakan yang menawan.
Awal Mula Tari Kecak
Awalnya Tari Kecak hanya ditarikan oleh laki-laki yang duduk melingkar. Tapi sejak tahun 1930-an, Tari Kecak mulai disisipi Epos Ramayanan.
Tari Kecak merupakan tarian adat Bali yang sakral "Sang Hyang". Oleh sebab itu, Tari Kecak sering disebut sebagai Tari Sang Hyang atau Tari Kerawuhan (kedatangan).
Kenapa disebut Tari Kerawuhan? Karena pada tarian itu, terdapat satu orang yang kemasukan roh untuk berkomunikasi dengan dewa atau leluhur yang disucikan.
Menurut kepercayaan, melalui tubuh penari, dewa atau leluhur bisa menyampaikan sabda atau ajarannya.
Dulu Tari Kecak hanya dimainkan pada hari-hari tertentu dalam budaya masyarakat Bali. Sekarang Tari Kecak bisa dinikmati kapan saja dan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Bali.
Baca Juga: Bali Terkenal dengan Tari Kecak, Ternyata Ada Berbagai Tarian Khas Bali Lainnya
Pola Tarian
Sekarang kita lihat pola tarian tarik kecak, yuk! Pada Tarian Kecak, suara musik dihasilkan dari paduan suara penari. Para penari meneriakan kata "cak" secara akapela.
Terdapat beberapa orang yang memiliki peran berbeda pada Tari Kecak.
1. Satu orang bertindak sebagai pemimpin dengan tugas memberikan nada awal.
2. Satu orang bertindak sebagai penkan yang bertugas memberikan tekanan pada suara tinggi atau rendah.
3. Satu orang sebagai penembang solo.
4. Satu orang sebagai ki dalang yang mengatur alur cerita.
Baca Juga: Mengapa Tarian Ini Dikenal Sebagai Tari Kecak? Yuk, Cari Tahu!
Selain itu, Tari Kecak biasa dibawakan dengan tambahan cerita Epos Ramayana. Sehingga ada tambahan empat penari yang memerankan, Dewi Shinta, Anoman, Rama, dan Rahwana.
Tambahan cerita Epos Ramayana dibawakan secara singkat. Penari hanya membawakan adegan-adegan penting pada cerita Rama-Shinta itu.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR