Bobo.id - Teman-teman sudah pernah mencoba nasi uduk atau nasi liwet belum? Dua jenis makanan ini memiliki kesamaan dari olahan nasi gurihnya.
Tapi tahu tidak? Nasi uduk khas Betawi dan nasi liwet khas Solo atau Surakarta ini punya asal-usul yang sedikit berbeda.
Walau sama-sama menggunakan nasi gurih sebagai bagian utama, dua menu ini memliki lauk pauk yang sedikit berbeda.
Mau tahu perbedaan dua menu ini? Yuk, simak penjelasan berikut.
Baca Juga: 4 Resep Nasi Uduk Lezat dan Harum, Mulai dari Nasi Uduk Sambal Kacang hingga Nasi Uduk Hijau
1. Sejarah
Nasi Uduk
Menurut ahli kuliner Betawi, nasi uduk memiliki keterkaitan dengan menu makanan khas Melayu, yaitu nasi lemang.
Masyarakat Melayu dari Malaka yang berpindah ke Batavia atau yang kini disebut Jakarta, membawa dan mengenalkan nasi lemang ke masyarakat Jawa.
Saat itu masyarakat Jawa sudah terbiasa memakan nasi gurih sebagai menu sehari-hari.
Perpaduan dua menu itu, kemudian menghasilkan menu nasi uduk yang teman-teman kenal.
Baca Juga: Perbedaan Bilangan, Angka, dan Nomor dan Contohnya Masing-Masing
Nasi Liwet
Sedangkan nasi liwet khas Solo diketahui bukanlah menu makanan khas bangsawan atau keraton.
Nasi liwet adalah menu yang dibuat oleh masyarakat biasa yang tinggal di Desa Menuran, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Nasi liwet pun mulai diperjual belikan oleh masyarakat Menuran sekitar tahun 1934 di sekitar wilayah Solo.
Baca Juga: Mencoba 5 Makanan Khas Kota Kelahiran Bapak Presiden
2. Lauk-pauk
Nasi Uduk
Nasi uduk biasa disantap dengan beragam lauk yang bisa mengenyangkan.
Namun, lebih banyak masyarakat Betawi menggunakan lauk berupa ayam goreng, irisan telur dadar, dan taburan abon.
Ada juga tambahan olahan tempe potong yang dimasak dengan kecap.
Campuran tempe itu membuat nasi uduk memiliki cita rasa manis.
Untuk beberapa orang yang menyukai pedas, nasi uduk juga menyediakan sambal sebagai pendamping lauk pauknya yang beragam.
Nasi Liwet
Nasi liwet memiliki menu yang jauh berbeda dari nasi uduk.
Jika nasi uduk bisa digabungkan dengan makan kering atau tidak berkuah, nasi liwet berbeda.
Nasi liwet biasa disantap dengan campuran sayur labu siam, sambal goreng, opor ayam, dan areh santan.
Areh santan inilah yang menjadi kekhasan nasi liwet Solo.
Baca Juga: Rahasia Membuat Nasi Uduk Lezat Seperti yang Ada di Rumah Makan
Terbuat dari endapan santan, areh santan membuat nasi liwet menjadi semakin gurih.
Berbeda dengan nasi uduk, nasi liwet tidak menyedikan sambal.
Untuk orang-orang yang ingin merasakan sensasi pedas, bisa menambah porsi sambal goreng.
Atau meminta tambahan cabai rawit rebus, yang merupakan campuran sambal goreng.
3. Cara Penyajian
Nasi Uduk
Nasi uduk biasa disajikan di piring biasa, dan ditambahkan lauk yang beragam.
Menu ini biasa disantap pagi atau malam hari.
Dengan lauk yang beragam, nasi uduk adalah pilihan menu yang mengenyakan.
Baca Juga: Jangan Lagi Makan Nasi Sisa Kemarin, Ini Dampak Buruknya untuk Tubuh! Dari Diare hingga Keracunan
Nasi Liwet
Nasi liwet biasa disajikan di piring dengan alas daun pisang.
Alas daun pisang ini, mampu memberika aroma berbeda saat menyantap nasi liwet.
Nasi liwet Solo akan lebih mudah ditemui malam hingga dini hari.
Menu ini mejadi pilihan kuliner malam yang terkenal di Solo.
Untuk menyantap nasi liwet akan lebih nikmat dengan menggunakan rambah kulit atau tempe bacem.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR