Bobo.id - Makanan, minuman, atau camilan apa yang paling teman-teman sukai?
Ada berbagai hal yang membuat kita menyukai makanan tertentu. Misalnya karena rasa, aroma, bentuk, warna, hingga teksturnya.
Beberapa orang mungkin menyukai makanan asin, namun ada juga yang lebih menyukai makanan manis.
Pada tubuh kita, organ tubuh yang bertugas untuk merasakan rasa dari berbagai hal yang kita konsumsi adalah indra perasa, yaitu lidah.
Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Lidah Gatal Setelah Makan Nanas, Salah Satunya Pakai Garam
Tahukah teman-teman mengapa lidah bisa merasakan berbagai rasa makanan dan minuman?
Hal ini disebabkan karena lidah merupakan bagian tubuh yang peka dan memiliki 2.000 - 4.000 bintil pengecap yang berfungsi mengecap rasa.
Dari berbagai makanan dan minuman yang kita konsumsi, ternyata ada berbagai fakta unik tentang rasa. Ketahui apa saja, yuk!
1. Jumlah Bintil Pengecap Setiap Orang Berbeda-beda
Manusia memiliki beberapa ribu bintil pengecap di mulutnya. Jumlah ini berbeda-beda pada setiap orang, lo, berkisar antara 2.000 sampai 10.000 pengecap.
O iya, pengecap ini tidak hanya terdapat di bagian lidah saja, lo, tapi juga ada di bagian langit-langit dan dinding mulut, tenggorokan, hingga esophagus atau kerongkongan.
Saat seseorang beranjak dewasa, pengecap ini menjadi kurang sensitif, teman-teman.
Hal inilah yang dianggap para ilmuwan kenapa saat dewasa ada makanan yang tidak disukai saat anak-anak menjadi disukai saat dewasa.
Baca Juga: 4 Manfaat Kacang Tanah, Salah Satunya Bantu Cegah Penyakit Jantung
2. Manusia Merasakan dengan Otak
Teman-teman pasti menganggap kalau lidah adalah bagian yang membuat kita bisa merasakan berbagai rasa, seperti manis, asin, atau pahit.
Seperti contohnya saat teman-teman memakan sepotong kue dan merasakan kalau mulut menjadi penuh dengan berbagai rasa.
Sebenarnya sensasi rasa itu sebagian besarnya terjadi di otak kita, lo. Tepatnya karena saraf kranial dan reseptor rasa di mulut mengirimkan molekul makanan tadi ke ujung saraf penciuman di atap hidung.
Nah, molekul pengikat saraf inilah yang lalu memberikan sinyal penciuman untuk mengirimkan pesan aroma langsung ke dua saraf kranial yang penting.
Saraf kranial adalah 12 pasang saraf yang dimiliki manusia yang asalnya dari otak dan merupakan bagian dari sistem saraf sadar.
Saraf-saraf ini terhubung dengan struktur yang ada di kepala dan leher, yaitu mata, hidung, telinga, mulut, dan lidah.
Ketika pesan rasa dan saraf bergerak lebih jauh ke otak, dua hal ini akan bergabung dengan pesan aroma untuk memberikan sensasi rasa dan membuat kalau seolah-olah rasa berasal dari mulut, lo.
3. Penciuman Memengaruhi Rasa
Saat teman-teman mencium suatu aroma melalui hidung, maka otak akan mencatat kalau sensasi ini berasal dari hidung.
Sedangkan aroma yang dirasakan lewat bagian belakang tenggorokan akan mengaktifkan bagian-bagian otak yang berhubungan dengan sinyal dari mulut.
Nah, karena sebagian besar rasa berasal dari aroma yang melewati reseptor penciuman di otak kita, maka tidak heran saat kita tidak bisa mencium dengan baik, kita juga tidak bisa merasakan makanan yang dimakan.
Inilah sebabnya saat teman-teman sedang pilek dan mengalami hidugn tersumbat, makanan yang teman-teman konsumsi menjadi seperti tidak ada rasanya.
4. Saat di Pesawat, Kita Lebih Menyukai Makanan Gurih dan Asin
Ketika berada di darat dan di udara, ternyata selera makan kita bisa berubah, lo, teman-teman.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Cornell menemukan kalau lingkungan yang keras dan bising bisa berpengaruh pada indra perasa kita.
Salah satu contohnya adalah saat teman-teman melakukan perjalanan dengan pesawat terbang, maka hal ini bisa mengganggu indra perasa.
Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa saat bepergian menggunakan pesawat, maka reseptor manis kita menjadi ditekan dan reseptor umami yang merasakan makanan gurih dan asin akan meningkat.
Baca Juga: 5 Manfaat Buah Srikaya untuk Tubuh, Salah Satunya Bantu Cegah Kanker
Inilah sebabnya para koki yang memasak makanan untuk dihidangkan di pesawat akan membuat makanan menjadi lebih memiliki citarasa yang gurih.
Selain itu, kondisi tekanan udara yang rendah serta kering juga memengaruhi indra perasa kita, karena dengan keadaan di kabin pesawat, hidung menjadi tidak bekerja seperti biasanya.
Hal ini lalu menyebabkan aroma makanan yang kita hirup menjadi hambar, teman-teman.
5. Pedas Bukan Termasuk Rasa
Saat mengonsumsi makanan yang pedas, biasanya kita akan mengatakan bahwa makanan itu rasanya pedas.
Tahukah kamu? Pedas bukan merupakan bagian dari rasa, lo, teman-teman.
Ada lima jenis rasa yang bisa kita rasakan dari makanan, yaitu manis, asin, asam, pahit, dan umami.
Kalau pedas bukan termasuk rasa, lalu termasuk dalam kategori apakah pedas?
Baca Juga: Bisa Membuat Sistem Pernapasan Lebih Baik, Lakukan 4 Hal Ini
Sebenarnya, pedas termasuk dalam kategori sensasi karena senyawa kapsaisin yang dihasilkan dari cabai.
Senyawa kapsaisin akan memberikan sensasi suhu panas dan sakit bagi lidah kita saat mengonsumsi makanan pedas.
Kapsaisin akan mengikat reseptor di lidah dan menyebabkan iritasi serta sensasi panas.
Wah, ternyata dari bagian tubuh yang kecil seperti lidah, ada berbagai fakta unik yang terjadi, ya.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Mental Floss,Pepperscale.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR