Bobo.id - Fenomena alam kembali ditemukan di Indonesia. Fenomena aneh ini terjadi di sekitar Laut Selatan Jawa.
Banyak orang penasaran dengan fenomena alam ini. Dikutip dari Kompas.com, fenomena alam ini dikenal dengan sebutan milky seas atau lautan susu.
Para peneliti dari Amerika Serikat menemukan milky seas menggunakan alat pendeteksi yang bernama Day/Night Band (DNB).
Fenomena alam ini sudah pernah terjadi sebelumnya di selatan Jawa, yaitu pada 26 Juli-9 Agustus 2019 dan 25 Agustus-7 September 2019.
Apa Itu Milky Seas?
Baca Juga: Hujan Deras di Greenland Jadi Fenomena Langka, Mengapa Begitu, ya?
Menurut Dr. Widodo Setiyo Pranowo, selaku Peneliti Ahli Utama Bidang Oseanografi mengatakan bahwa, milky seas itu timbul ketika permukaan laut yang sangat luas berwarna terang, seperti putihnya susu.
Permukaan laut yang berwarna terang pada malam hari ini, akhirnya tertangkap dan terdeteksi dari satelit.
Fenomena milky seas tidak terjadi begitu saja, ada faktor penyebab yang membuat fenomena alam ini timbul.
Penyebab Fenomena Milky Seas
Penyebab terjadinya fenomena alam ini karena adanya warna iluminasi yang terpancar dari organisme laut, seperti nano atau mikro planton.
Nano atau mikro planton tersebut mengandung zat fosfor, sehingga bisa menghasilkan cahaya yang terang di malam hari.
Permukaan lautan bisa terus berwarna, karena ada ribuan hingga jutaan mikro atau nano platon yang hidup di permukaan laut.
Di Indonesia, salah satu wilayah yang memiliki potensi tersebut ada di Samudera Hindia, Selatan Jawa.
Fenomena alam ini terjadi pada kurun waktu antara Juni-Oktober.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ada Fenomena Bulan Biru pada 22 Agustus 2021 di Langit Indonesia
Mengapa Milky Seas Terjadi pada Bulan Juni-Oktober?
Menurut Dr. Widodo Setiyo Pranowo, milky seas bisa dihubungkan dengan fenomena upwelling.
Fenomena upwelling adalah fenomena naiknya massa air laut pada kedalaman tertentu menuju ke kedalaman yang lebih dangkal.
Artinya, ketika massa air laut naik, maka zat hara akan terangkat ke atas. Dalam kondisi ini, zat hara digunakan oleh fitoplanton untuk berfotosintesis.
Widodo juga mengungkapkan bahwa ketika zat hara banyak, maka semakin banyak pula fitoplanton yang melakukan perkembangbiakan.
Perlu diketahui, fitoplanton ataupun zooplanton memiliki spesies yang beragam. Dan setiap spesies memilki warna yang berbeda-beda.
Baca Juga: Bagaimana Fenomena Alam Hujan Es Bisa Terjadi? Cari Tahu di Video Ini
Ketika jumlah fotoplanton dan zooplanton sangat banyak, maka akan dihasilkan warna laut yang unik. Keunikan warna ini disebut dengan iluminasi warna.
Iluminasi warna ini hanya terjadi di malam hari. Sehingga tidak akan ditemukan saat siang hari.
Iluminasi warna terbentuk dari dua komponen, antara lain organisme planton dan gelombang panjang dari sinar matahari.
Nah, itu tadi penjelasan tentang fenomena alam milky seas yang terjadi di Indonesia.
(Penulis: Retia Kartika Dewi)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ikawati Sukarna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR