Bobo.id - Siapa di sini yang suka mengonsumsi makanan yang digoreng? Makanan yang digoreng lebih disenangi karena punya tekstur yang renyah.
Tahukah kamu? Sebenarnya makanan yang digoreng sebenarnya tidak baik untuk kesehatan kita, lo. Apalagi jika dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah yang banyak.
Namun, kita bisa menekan risiko pengaruh buruk makanan yang digoreng dengan memerhatikan cara menggoreng yang benar.
Dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berikut adalah enam caranya. Yuk, simak!
Baca Juga: Garing dan Bikin Nagih, Ini 4 Resep Tahu Isi Goreng Lezat untuk Camilan Keluarga di Rumah
1. Bahan Makanan dalam Kondisi Kering
Ketika menyiapkan makanan untuk digoreng, pastikan bahan makanan dalam kondisi sekering mungkin.
Tiriskan bahan makanan jika baru saja dicuci atau sudah direndam bumbu.
Hilangkan juga bunga es yang menempel di bahan makanan dan diamkan sampai sesuai suhu ruang.
Untuk menu gorengan bertepung, disarankan untuk tidak memberikan lapisan yang terlalu tebal agar tidak mengandung terlalu banyak minyak.
2. Gunakan Alat Menggoreng yang Baik
Gunakan alat menggoreng seperti penggorengan dan spatula yang benar-benar dalam kondisi baik, bersih dan kering.
Hindari juga menggunakan peralatan memasak yang sudah rusak atau berkarat.
3. Gunakan Alat Memasak yang Tepat
Peralatan memasak, yang digunakan untuk menggoreng, tersedia dalam berbagai bentuk dan bahan.
Namun akan lebih baik menggunakan peralatan memasak yang terbuat dari stainless steel atau alumunium.
Baca Juga: Ternyata Ada Penggantinya, Ini 4 Jenis Minyak yang Bisa Menggantikan Minyak Goreng
4. Sesuaikan Suhu Menggoreng
Gunakan suhu api atau kompor yang sesuai untuk menghasilkan menu makanan yang digoreng bermutu tinggi.
Jangan terlalu panas karena dapat merusak minyak goreng dan menghancurkan nutrisi makan.
Namun, jangan pula menggunakan suhu yang terlalu rendah karena bisa membuat makanan menyerap terlalu banyak minyak.
5. Menyaring Minyak Goreng
Kita biasanya memakai minyak goreng beberapa kali sebelum menganggapnya tidak layak dan membuangnya.
Untuk memastikan kualitasnya dan pengaruhnya untuk makanan, saring minyak goreng sesering mungkin.
Tujuannya untuk menghilangkan sisa bahan pangan sebelumnya sekaligus memastikan kelayakan minyak goreng untuk dipakai kembali.
6. Bedakan Alat dan Minyak yang Digunakan
Pisahkan peralatan masak dan minyak goreng yang dipakai ketika menggoreng jenis pangan yang berbeda.
Misalnya minyak, penggorengan, dan spatula terpisah ketika akan menggoreng ikan dan tahu. Begitu juga dengan bahan makanan lainnya.
Manfaatkan Minyak Bekas untuk Berbagai Keperluan di Rumah
1. Pelumas pintu
Minyak jelantah nyatanya berfungsi sama baik dengan oli untuk mengatasi masalah engsel pintu yang kerap berdecit.
Kita bisa memanfaatkan minyak jelantah untuk mengatasi engsel pintu yang seret.
Bisa juga digunakan untuk melumas engsel kabin dapur yang sulit membuka karena mulai berkarat.
Baca Juga: Pantas Pisang Goreng Buatan Sendiri Selalu Penuh Minyak, Ternyata 3 Hal Ini Penyebabnya
2. Anti lengket panci dan wajan
Panci dan wajan berbahan teflon sudah pasti anti lengket, namun bagaimana dengan panci dan wajan biasa yang lebih murah dan banyak digunakan di rumah-rumah?
Seringkali karena tidak berbahan teflon, wajan biasa menjadi lengket saat menggoreng atau menumis bumbu.
Daripada menambahkan banyak minyak di masakan, ada trik yang bisa kita lakukan menggunakan minyak jelantah.
Saat baru membeli wajan dan panci bukan teflon, cuci bersih sebelum digunakan, lalu oleskan sedikit minyak jelantah secara merata pada permukaannya.
Kemudian saat akan dipanaskan, minyak jelantah akan meleleh karena panas dan berkumpul di tengah.
Saat itulah kita bisa membuang minyak jelantah, lalu mulai memasak seperti biasa.
Wajan dan panci biasa pun seketika berubah menjadi anti lengket.
3. Mengatasi Karat
Manfaat lain dari minyak jelantah adalah mencegah karat pada permukaan logam.
Jika kunci atau perkakas dapur lainnya mulai berkarat, kamu bisa mengoleskan minyak jelantah.
Ini akan mencegah karat bertambah parah sehingga perkakas dapur akan lebih mudah digunakan dan tahan lama.
4. Lampu Minyak
Saat mati lampu dan tidak ada lilin di rumah, kita bisa menggunakan lampu minyak tradisional berbahan bakar minyak jelantah.
Jika sudah memiliki wadah lampu minyak, kita tinggal mengisikan minyak jelantah ke dalamnya.
Jika tidak punya, kita bisa menggunakan botol kaca bekas, lalu melubangi atasnya untuk tempat sumbu.
Setelah itu, masukkan minyak jelantah dan pastikan sumbu cukup panjang untuk tercelup dalam minyak.
Lampu minyak pun siap untuk digunakan.
Baca Juga: Jangan Dibuang Dulu, Gunakan 4 Bahan Ini untuk Menjernihkan Minyak Goreng dari Kotoran Sisa Makanan
5. Pelindung Furnitur
Jika banyak furnitur kayu di rumah mulai terlihat kusam, menggunakan minyak jelantah untuk mengembalikan kilapnya.
Buat campuran minyak goreng bekas dan cuka dengan perbandingan yang sama dan gunakan untuk memoles furnitur kayu.
Mengoleskan sedikit minyak jelantah pada permukaan furnitur rotan dengan kain lembut juga akan membantu melindunginya dari retakan.
Sehingga tak perlu khawatir lagi mengenai perawatan furnitur kayu dan rotan di rumah.
Nah, itulah tadi enam tips menggoreng makanan agar bisa menekan risiko efek buruknya untuk kesehatan.
Tak lupa juga untuk memanfaatkan minyak bekas atau minyak jelantah agar tak terbuang sia-sia, ya!
(Penulis: Sekar Langit Nariswari, Nita Febriani)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Nakita.ID,KOMPAS.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR