Tempat tersebut menjadi sangat populer pada waktu itu, karena banyak orang-orang yang menyukai dua hidangan tersebut.
Es krim pun semakin berkembang hingga pada tahun 1676, ada sekitar 250 pembuat es di ibu kota Prancis, yakni Paris.
Keberadaan es krim kemudian merambah dan berkembang di Amerika Serikat setelah dibawa para imigran.
Di Amerika Serikat, es krim disajikan sebagai makanan penutup.
Pada 1874, Philadelphia menjadi pusat pembuatan es krim di Amerika Serikat.
Mereka juga menciptakan es krim dari bahan baku soda.
Perkembangan es krim ini membuat bentuknya menjadi kerucut dan ringan.
Baca Juga: 3 Kebiasaan Unik Orang Jepang Saat Musim Panas, Mau Mencobanya?
Bentuk baru es krim itu berasal dari Pameran Dunia tahun 1904 di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat.
Es krim komersial dibuat dengan menggabungkan bahan-bahan, seperti susu, krim, sirup.
Bahan-bahan tersebut kemudian dipanaskan dan dikombinasikan dengan bahan kering, seperti gula, telur, dan susu.
Setelah tercampur kemudian dipasteurisasi (proses pemanasan) dan dihomogenisasi.
Homogenisasi adalah sebuah proses yang digunakan untuk membuat campuran menjadi seragam.
Setelah campuran matang, didinginkan dan dikombinasikan dengan buah cincang halus, kacang-kacangan, atau makanan padat lainnya.
Ratusan rasa telah dibuat, yang paling populer adalah vanila, cokelat , dan stroberi.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Sehatq.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR