Selain itu, menurut data dan pengamatan dari MAGMA Indonesia, terjadi 27 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-15 mm dan lama gempa 35.8-145 detik.
Kemudian, 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 14-16 detik.
Lalu, 1 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.88 detik dan lama gempa 9.1 detik.
Baca Juga: Baru Tahu Faktanya, Gunung Berapi Aktif Bisa Menjadi Tidak Aktif, Cari Tahu Jawabannya!
Rekomendasi dan Anjuran dari BPPTKG
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi merekomendasikan masyarakat untuk memperhatikan hal berikut ini.
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
Source | : | Kompas.com,BPPTKG,MAGMA Indonesia |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR