Setiap musimnya memiliki empat bulan, sehingga totalnya ada 12 bulan. Setiap bulan terdiri dari tiga periode, yang satu periodenya memiliki 10 hari.
Lantas, perhitungan ini berubah. Satu bulan memiliki empat periode yang disebut dengan minggu, dan setiap minggu hanya memiliki tujuh hari.
Dua hari terakhir dari setiap minggu dianggap libur (akhir pekan), dan masyarakat Mesir kuno juga tidak diharuskan untuk bekerja.
Oleh karena itu, ini yang mengakibatkan total dalam satu tahun menjadi 360 hari.
Baca Juga: Tiap Kalender Punya Perhitungan Beda, Berikut 7 Kalender di Dunia
Lima hari lainnya pun ditambahkan hingga mencapaii jumlah 365 hari. Lima hari yang ditambahkan itu disebut dengan hari epagomenal.
Hari-hari epagomenal digunakan untuk masyarakat Mesir kuno merayakan ulang tahun lima dewa: Osiris, Horus, Seth, Isis dan Nephthys.
Karena ada penambahan hari besar untuk merayakan para dewa, maka total jumlah hari dalam setahun mencapai 365 hari.
Penetapan kalender matahari yang dilakukan masyarakat Mesir kuno pun ditiru dan digunakan oleh bangsa Romawi yang digunakan hingga sekarang, yaitu kalender Masehi.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR