Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu kalau tidur sambil mendengkur?
Saat tidur, biasanya orang tidak sadar kalau ia mendengkur atau bernapas dengan suara yang keras.
Sebab, yang dapat mendengarnya adalah orang di sekitarnya yang masih bangun.
Lalu, setelah diberi tahu bahwa kita tidur sambil mendengkur, kita akan mengelaknya.
Mengapa kita bisa bernapas dengan suara lebih keras ketika sedang tidur, ya? Ternyata hal ini punya alasan ilmiah.
Yuk, cari tahu alasan mengapa hal seperti ini dapat terjadi!
Baca Juga: Apakah Pendengaran Paus Jauh Lebih Baik dari Manusia? Yuk, Cari Tahu Fakta Menariknya!
Proses Pernapasan
Masih ingatkah kamu proses pernapasan pada manusia? Proses pernapasan manusia terdiri dari dua tahap, yaitu inspirasi dan ekspirasi.
Inspirasi adalah proses menghirup udara yang ditandai dengan kontraksi pada diafragma dan tulang rusuk.
Sedangkan ekspirasi, proses menghembuskan napas atau mengeluarkan napas, yang ditandai dengan relaksasi pada diafragma dan tulang rusuk.
Saat kita menarik napas, gerakan udara yang cepat mengalir ke saluran pernapasan atas.
Bersamaan dengan itu, tekanan udara di seluruh saluran napas menurun, sehingga berisiko menghambat saluran napas.
Oleh karena itu, secara refleks bagian saluran pernapasan atas mencegah terjadinya hambatan dengan cara membuka pipa pernapasan selama kita bangun.
Karena pipa dalam keadaan terbuka, aliran udara bergerak tanpa banyak suara.
Namun ketika sedang tidur, refleks tersebut tidak sekuat saat kita bangun, sehingga pernapasan menjadi lebih 'berisik'.
Baca Juga: Tidur Nyenyak Juga Dipengaruhi Posisi Tidur, Bagaimana Posisi Tidur yang Nyaman dan Aman?
Saluran Pernapasan Menyempit
Selain itu saat tidur, otot-otot yang menopang saluran pernapasan kita berada dalam posisi rileks.
Akibatnya saluran pernapasan menjadi menyempit, sehingga kecepatan udara yang lewat meningkat.
Kecepatan udara meningkat, udara menjadi bergetar lebih banyak, dan menciptakan suara lebih keras.
Ada perbedaan pengambilan napas ketika sedang tidur dan bangun, menurut penjelasan Dr. Timothy Morgenthaler kepada Livescience.
Saat bangun, rata-rata kita mengambil napas 14 kali per menit. Sementara saat tidur, bisa 15 sampai 16 kali per menit.
Meskipun kita mengambil napas lebih sering ketika tidur, oksigen yang diambil lebih sedikit daripada ketika bangun.
Begitu juga karbon dioksida yang keluar, lebih sedikit daripada ketika kita dalam keadaan bangun.
Ini merupakan salah satu hal yang terjadi jika saluran pernapasan kita menyempit.
Oleh karena saluran yang menyempit inilah, kita lebih sulit untuk bernapas sehingga udara yang masuk menimbulkan suara.
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Bruxism, Kebiasaan Menggeretakkan Gigi Saat Tidur
Melansir dari Alodokter, ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya suara napas yang keras ketika tidur atau mendengkur.
Posisi tidur terlentang atau tengkurap bisa membuat kita tidur mendengkur. Bahkan suara dengkuran kita juga bisa terdengar keras.
Posisi tidur seperti ini bisa membuat alat pernapasan kita menjadi tertekan. Maka itu, biasakan untuk tidur dengan posisi miring.
Selain itu, dehidrasi bisa menjadi pemicu munculnya suara dengkuran saat tidur.
Itu karena di bagian langit-langit mulut kita ada lendir yang bisa mengental kalau kita dehidrasi.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR