Bobo.id - Teman-teman tentu ingat, bukan, kalau Bumi memiliki berbagai satelit?
Satelit yang dimiliki Bumi ada dua macam, yaitu satelit alami dan satelit buatan.
Satelit buatan yang dimiliki Bumi ini jumlahnya ada beberapa, sedangkan satelit alami hanya satu, yaitu Bulan.
Tahukah kamu? Jumlah satelit alami yang dimiliki oleh Bumi ini sangat berbeda dengan jumlah satelit alami yang dimiliki oleh planet lain.
Misalnya saja seperti Planet Jupiter yang memiliki 67 satelit alami. Wah, jumlahnya berbeda jauh dengan satelit alami Bumi, ya?
Lalu, mengapa Bumi hanya memiliki satu satelit alami saja, padahal planet lainnya di tata surya memiliki puluhan satelit, ya?
Cari tahu juga serba-serbi tentang satelit, yuk!
Apa Itu Satelit?
Di ruang angkasa bukan hanya ada planet, asteroid, bintang, atau meteorit, teman-teman.
Baca Juga: Jarak Bumi dan Bulan Semakin Jauh Tiap Tahunnya, Apa Itu Pertanda Bulan Akan Hilang?
Namun ada berbagai benda langit lainnya yang selalu berada di ruang angkasa, salah satunya adalah satelit.
Bersumber dari NASA, satelit adalah benda yang bergerak mengelilingi benda yang lebih besar.
Di tata surya, ada puluhan satelit alami dah hampir setiap planet memiliki satelitnya masing-masing.
Ada yang jumlahnya satu, namun ada juga yang jumlahnya belasan, bahkan puluhan.
Ada Satelit Alami, Ada Satelit Buatan, Apa Bedanya?
Bobo sudah menuliskan, nih, kalau setiap planet memiliki satelitnya masing-masing.
Nah, satelit ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu satelit alami dan satelit buatan.
Sesuai namanya, satelit alami adalah satelit yang terbentuk dengan sendirinya dan tidak ada campur tangan manusia.
Sedangkan satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia dan diterbangkan ke ruang angkasa.
Baca Juga: Mengapa Planet Mars Berwarna Merah? Ini Penjelasan Lengkapnya
Bersumber dari situs Space.com, satelit buatan pertama diluncurkan pertama kali pada abad ke-20, yaitu satelit Sputnik.
Satelit Sputnik buatan Rusia ini diluncurkan pada 4 Oktober 1957.
Tujuan dari diluncurkannya satelit buatan ini adalah untuk membantu mengetahui kondisi ruang angkasa dan memberikan gambaran kepada para peneliti di Bumi tentang keadaan ruang angkasa.
Selain itu, satelit juga membantu kita lebih mudah mendapatkan sinyal internet, radio, maupun televisi.
Bulan, Satelit Alami Bumi
Bumi memiliki satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami Bumi hanya ada satu, yaitu Bulan.
Bulan merupakan satelit alami Bumi karena Bulan adalah satu-satunya benda ruang angkasa yang bergerak mengelilingi Bumi.
Kalau dilihat, Bulan kelihatan bergerak searah dengan Matahari, yaitu dari timur ke barat.
Namun sebenarnya Bulan mengorbit Bumi dari arah sebaliknya, yaitu dari barat ke timur.
Baca Juga: Bumi Berputar Lebih Cepat di 2021, Apa Dampaknya bagi Kehidupan?
Bulan memiliki dua periode orbit yang berbeda, yaitu periode sideris dan periode sinodik.
Perbedaannya adalah perioder sideris merupakan periode orbit Bulan terhadap Bumi setiap 27,3 hari sekali.
Sedangkan periode sinodik adalah waktu dari satu bulan purnama ke bulan berikutnya, yaitu 29,5 hari.
Lalu, mengapa hanya Bulan yang menjadi satelit alami Bumi, padahal planet lainnya memiliki puluhan satelit alami?
Jawabannya adalah karena memang hanya Bulan yang menjadi satelit alami yang berputar dan mengorbit Bumi, teman-teman.
Fungsi Bulan Sebagai Satelit Alami untuk Bumi
Meski Bumi hanya memiliki satu satelit alami, yaitu Bulan, ternyata Bulan punya peran penting untuk Bumi, nih, teman-teman.
Pada malam hari, Bulan menjadi salah satu sumber penerangan alami untuk Bumi.
Fungsi Bulan juga untuk menjaga Bumi pada porosnya, yang menjaga iklim Bumi tetap stabil dan menjadi tempat yang tepat untuk kehidupan manusia dan berbagai makhluk hidup lainnya.
Baca Juga: Setelah Nonaktif Selama Sebulan karena Rusak, Teleskop Hubble Kembali Beroperasi
Adanya Bulan sebagai satelit alami bulan juga mengakibatkan adanya pasang surut karena adanya rotasi Bulan.
Nah, pasang surut ini juga menyebabkan udara bergerak sehingga menjadi angin.
Fungsi lain dari Bulan sebagai satelit alami Bumi adalah untuk melindungi Bumi dari benda langit yang menuju Bumi, misalnya asteroid.
Bulan dapat menjadi penghalang bagi asteroid tadi, sehingga tidak menabrak Bumi.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | NASA,Space.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR