Bobo.id - Teman-teman, pernah mendengar atau membaca kata 'gluten'?
Kata gluten biasanya kita temukan saat membaca tentang suatu produk makanan atau jenis makanan tertentu.
Di beberapa kemasan makanan, contohnya kemasan sereal, kadang terdapat label gluten free. Namun, apa sebenarnya gluten tersebut?
Apakah gluten berhubungan dengan glukosa? Nah, kali ini kita akan mencari tahu kedua jenis kandungan tersebut. Yuk, simak!
Gluten
Gluten adalah salah satu jenis protein yang terkandung di dalam biji-bijian, seperti gandum dan barley atau jelai.
Gluten juga dapat ditemukan di beberapa jenis makanan olahan, seperti pasta, roti, dan sereal.
Jadi, jika kamu menemukan label gluten free pada sebuah kemasan makanan, artinya makanan tersebut bebas dari kandungan protein gluten.
Apakah gluten berbahaya?
Baca Juga: Salah Satunya Membantu Kurangi Gejala Diabetes, Ini 5 Manfaat Buah Dewandaru
Bahaya gluten sebenarnya hanya berlaku pada orang yang memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu.
Contohnya orang yang mengalami penyakit celiac, yang jika mengonsumsi gluten dapat memicu peradangan dan merusak permukaan usus halus.
Saat mengonsumsi bahan makanan yang mengandung gluten, penderita penyakit celiac bisa mengalami diare, konstipasi, dan perut kembung.
Penyakit celiac adalah penyakit autoimun yang dipicu oleh gliadin, komponen protein yang terkandung di dalam gluten.
Jadi, orang dengan penyakit celiac tidak dianjurkan dan harus menghindari makanan mengandung gluten.
Glukosa
Mungkin kamu berpikir, gluten dan glukosa ada hubungannya karena punya nama yang hampir mirip.
Namun, pada kenyataannya gluten dan glukosa sama sekali berbeda. Glukosa lebih merujuk kepada zat gula.
Glukosa adalah jenis karbohidrat yang paling sederhana dan tidak bisa diuraikan lagi.
Baca Juga: Bahaya Terlalu Sering Ubah Jam Tidur, Sebabkan Kegemukan hingga Diabetes
Karbohidrat merupakan senyawa (zat) organik seperti lemak, protein, dan vitamin. Senyawa organik ini terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Berdasarkan struktur kimianya, karbohidrat terbagi menjadi monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Nah, glukosa ini termasuk ke dalam golongan monosakarida, teman-teman. Maka dari itu, ada hubungan antara nasi dan glukosa.
Glukosa sebagai bentuk lain dari karbohidrat tentu saja dibutuhkan oleh tubuh, namun juga dapat membahayakan jika dikonsumsi berlebihan.
Setelah karbohidrat masuk ke tubuh dan diubah menjadi glukosa, zat ini akan diserap sel-sel tubuh dengan bantuan hormon insulin.
Namun, saat kita mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat, hormon insulin akan bekerja lebih keras hingga tak mampu lagi menyerap glukosa.
Sebagai akibatnya, kadar glukosa atau gula di dalam darah meningkat, sehingga berisiko mengalami diabetes.
Nah, itulah perbedaan antara gluten dan glukosa, teman-teman. Meskipun namanya mirip, ternyata gluten dan glukosa berasal dari zat yang berbeda.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Alodokter.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR