Bobo.id - Vaksin booster penting kita lakukan untuk melindungi diri dari infeksi COVID-19 varian Omicron.
Sehingga kita tidak perlu mengalami gejala berat hingga berisiko dirawat di rumah sakit.
Pemerintah Indonesia pun juga mempunyai rencana akan melakukan vaksinasi dosis keempat, jika kasus COVID-19 di Indonesia belum bisa dikendalikan.
Dengan begitu, kasus infeksi di Indonesia akan menurun secara bertahap.
Apalagi, vaksin COVID-19 juga mengalami penurunan perlindungan seiring waktu, sehingga memerlukan booster.
Lalu, seberapa lama vaksin booster atau vaksin dosis ketiga ini bisa bertahan?
Untuk mengetahuinya, teman-teman bisa menyimak penjelasan ketahanan vaksin booster jenis Pfizer dan Moderna berikut ini.
Ketahanan Vaksinasi Booster pfizer dan Moderna
1. Vaksin Booster Pfizer
Baca Juga: Pemerintah Resmi Tambahkan Vaksin Sinopharm dalam Regimen Vaksin Booster, Apa Efek Sampingnya?
Dilansir dari NPR, menurut penelitian Badan Keamanan Kesehatan Inggris, perlindungan vaksin booster jenis Pfizer bisa jadi lebih singkat, lo.
Perlindungan vaksin booster Pfizer setidaknya bisa bertahan kurang dari enam bulan. Tetapi, vaksin Pfizer tetap bisa melindungi teman-teman dari gejala parah COVID-19.
Ketika pertama kali mendapatkan vaksin dosis ketiga, vaksin Pfizer bisa bekerja dengan baik untuk melawan gejala umum COVID-19, seperti demam, batuk kering, dan sesak napas.
Dua minggu setelah disuntik vaksin Pfizer, tubuh kita setidaknya bisa mengurangi tingkat terkena risiko infeksi hingga 70 persen.
Lalu, setelahnya perlindungan dari vaksin Pfizer bisa menurun dalam waktu tiga bulan.
Pada waktu tiga bulan, vaksin Pfizer hanya bisa menurunkan risiko terkena infeksi sekitar 50 persen.
Selanjutnya, perlindungan vaksin Pfizer akan terus menurun dan hanya bisa mengurangi risiko terkena infeksi sebesar 40 persen, dalam waktu empat bulan.
Namun, penurunan perlindungan ini juga tergantung pada tingkat imunitas masing-masing orang, karena imun yang sudah siap menghadapi infeksi tentu lebih bisa menurunkan risiko terkena infeksi.
Menurut, ahli imunologi Jennifer Gommerman, dari Universitas Toronto, vaksin jenis apapun awalnya memang memberikan perlindungan tinggi.
Baca Juga: 3 Negara Ini Lakukan Vaksin Booster Keempat, Apakah Indonesia Juga?
Namun, seiring waktu juga akan berkurang kemampuan perlindungannya dan proses ini normal terjadi.
Vaksin Booster Moderna
Bagaimana dengan vaksin dosis keempat Moderna? Menurut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, vaksin booster Moderna juga mengalami penurunan setelah sekitar empat bulan.
Tapi, bukan berarti, vaksin booster jenis Moderna tidak dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap serangan COVID-19 varian Omicron.
Setidaknya, vaksin Moderna bisa mengurangi tingkat infeksi hingga 91 persen, dalam waktu dua bulan setelah disuntik.
Lalu, setelah empat bulan, vaksin Moderna tingkat perlindungannya akan menurun hingga 78 persen.
Selain itu menurut penelitian, vaksin Moderna baru bisa berkurang tingkat perlindungannya dari varian Omicron setelah enam bulan sejak disuntik.
Sebulan kemudian, imun kita untuk melawan infeksi COVID-19 varian Omicron akan menurut lebih cepat hingga 6,3 kali lipat.
Nah, itulah penjelasan tentang ketahanan vaksinasi booster Pfizer dan Moderna. Meskipun keduanya akan mengalami penurunan ketahanan seiring waktu.
Baca Juga: Sudah Vaksin Booster dan Tak Ada Komorbid Bisa Kebal COVID-19? Ini Jawaban Kemenkes
Namun, bukan berarti vaksinasi tidak penting kita lakukan. Karena dengan vaksinasi, imun kita jadi meningkat dan membantu melawan infeksi agar gejalanya tidak berat.
(Penulis: Nur Fitriatus Shalihah)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR