Bobo.id - Pandemi COVID-19 belum usai. Walau kita telah mengembangkan pengobatan berupa vaksin COVID-19, kita tetap berhati-hati dan waspada.
COVID-19 disebabkan oleh virus corona yang menular. Namun, selain virus corona, banyak jenis virus lain yang juga mengancam kesehatan.
Misalnya, virus dengue penyebab demam berdarah dan virus penyebab influenza.
Selain kedua contoh virus di atas, ada juga virus yang dilaporkan telah menginfeksi dua warga di Washington DC, Amerika Serikat.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa virus corona mulai menginfeksi manusia setelah seseorang memakan kelelawar yang diduga sebagai inang virus corona.
Virus yang ditemukan di Amerika ini dinamakan hantavirus yang juga terkandung dalam tubuh hewan sebagai inang.
Berbahayakah Hantavirus?
Hantavirus merupakan virus yang berasal dari tikus dan hewan pengerat lainnya, teman-teman.
Contoh hewat pengerat selain tikus adalah hamster, tupai, landak, marmut, dan tikus tanah.
Baca Juga: Seekor Rusa Terinfeksi Varian Virus Corona, Apakah Virus Corona Menular dari Hewan ke Manusia?
Namun, hantavirus tidak menyebabkan hewan pengerat tersebut sakit, lo.
Penularan hantavirus ke manusia bisa terjadi melalui perantara udara.
Awalnya virus tersebut bersarang di urin, kotoran, dan air liur tikus atau hewan pengerat lainnya.
Kemudian virus akan menginfeksi manusia apabila manusia tersebut menghirup partikel virus yang ada di udara dan terjadilkan infeksi.
Selain itu, penularan juga bisa terjadi apabila manusia melakukan kontak langsung dengan urin dan kotoran tikus yang mengandung hantavirus.
Sebelumnya, jenis hantavirus ini banyak ditemukan di Eropa dan Asia.
Penyebaran Hantavirus
Sama seperti COVID-19, Tingkat gejala hantavirus bergantung pada jenis/varian virusnya.
Pada kasus yang terjadi di Washington DC, jenis hantavirus yang menjangkiti disebut dengan varian Old World atau virus Seoul.
Baca Juga: Jajan Sembarangan Bisa Sebabkan Radang Tenggorokan, Lakukan 4 Cara Ini untuk Redakan Gejalanya
Virus Seoul ini menyebar dari tikus yang biasa ditemui, seperti tikus selokan atau tikus dermaga.
Sesuai namanya, virus Seoul ini pertama kali ditemukan di Korea. Sekarang, virus Seoul ini telah menyebar ke seluruh dunia.
Kasus infeksi virus Seoul pada dua warga Washington DC ini bukan yang pertama bagi Amerika Serikat, teman-teman.
Ada kota lainnya yang telah terinfeksi virus Seoul dari hantavirus ini, contohnya Baltimore dan New Orleans di Amerika.
Data dari pejabat kesehatan di Amerika Serikat pada 2017 lalu menunjukkan bahwa 31 fasilitas di 11 negara bagian Amerika adalah sarang tikus yang menjadi sumber penyakit, termasuk hantavirus.
Gejala Hantavirus
Virus Seoul ini dapat menyebabkan penyakit yang disebut Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS).
Gejala penyakit di atas adalah:
- Demam;
Baca Juga: Waspada Virus COVID-19 Varian Omicron, Kenali Gejala pada Semua Usia dan Kondisi
- Menggigil;
- Mual;
- Sakit kepala.
Jika penyakit karena infeksi hantavirus tidak segera ditangani, maka akan disusul dengan gelaja yang lebih parah.
Gejala yang lebih parah dari hantavirus adalah tekanan darah rendah dan syok akut.
Selain itu adalah juga kebocoran katup jantung, hingga gagal ginjal akut.
Meski begitu, kejadian infeksi hantavirus ini masih sangat rendah dan umumnya bisa ditangani dengan baik.
Mencegah hantavirus adalah dengan menjauhi tempat-tempat kotor dan rajin membersihkan rumah.
Karena penyebab penyakit sangat banyak dan beragam, tentunya kita berkewajiban menjaga kesehatan dengan tetap waspada menerapkan protokol kesehatan dan gaya hidup yang sehat.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | WebMD,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR