Bobo.id - Indonesia memiliki beragam situs warisan budaya nenek moyang yang masih bertahan hingga kini.
Budaya tradisional Indonesia masih kental di suatu wilayah adalah salah daya tarik wisatawan.
Contohnya adalah situs warisan budaya Pulau Bali, Suku Dayak Toraja, Lembah Baliem Papua, Kepulauan Seribu, dan masih banyak lagi.
Salah satu tempat yang menjadi tujuan wisata budaya yang terkenal adalah Pulau Sumba, teman-teman.
Pulau Sumba terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terdiri dari empat kabupaten.
Empat kabupaten di Pulau Sumba adalah Kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, dan Sumba Timur, dengan kota terbesarnya adalah Waingapu.
Pulau Sumba memiliki bentangan alam yang didominasi padang rumput dan kaya akan keragaman hayati.
Pulau Sumba pun memiliki tujuan pariwisata di Kampung Adat Ratenggaro, Bukit Wairinding, Bukit Tenau, Pantai Walakiri, Danau Weekuri, Air Terjun Tanggedu, Pantai Nihiwatu, Kampung Tarung, dan Pantai Puru Kambera.
Meskipun memiliki keindahan alam dan warisan budaya yang menakjubkan, Pulau Sumba rupanya termasuk dalam 25 situs warisan budaya yang terancam punah. Kenapa bisa begitu, ya?
Baca Juga: Kain Tenun Sumba, Budaya Turun-temurun yang Menjadi Sumber Kehidupan
Pulau Sumba Masuk sebagai Situs Warisan Budaya yang Terancam
Pulau Sumba dinyatakan sebagai situs warisan budaya yang terancam oleh The World Monuments Watch.
Penyebab Pulau Sumba terancam adalah adanya arus urbanisasi di masyarakat pedesaan Sumba yang terus meningkat, teman-teman.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk pedesaan ke area perkotaan.
Adanya urbanisasi besar-besaran inilah yang menyebabkan penduduk pedesaan di Pulau Sumba menurun.
Padahal, untuk merawat situs warisan budaya di pedesaan diperlukan banyak aktivitas gotong royong penduduk asli.
Urbanisasi penduduk Pulau Sumba ke perkotaan adalah sebagai dampak buruk globalisasi, teman-teman.
Kurangnya penduduk asli Sumba ini menyebabkan banyak budaya asli Pulau Sumba yang ditinggalkan.
Contohnya adalah perawatan rumah tradisional Sumba mulai ditinggalkan, serta tarian dan alat musik Sumba yang semakin hari semakin sedikit peminatnya.
Baca Juga: Cerita Anak Sumba dan Kuda Kesayangannya
Selain itu, situs budaya di kampung-kampung Sumba juga terancam oleh bencana bencana kebakaran.
Contohnya adalah kebakaran yang menghanguskan 30 rumah adat di Desa Tarung pada tahun 2017 dan 16 rumah di Desa Bondo Morotuo pada tahun 2018.
Oleh karena itu, World Monuments Watch 2022 meminta perhatian kepada masyarakat Indonesia untuk melestarikan budaya tradisional di Sumba.
Satu-satunya Situs Warisan Budaya dari ASEAN yang Terancam
The World Monument Watch merilis 25 tempat situs warisan budaya di seluruh dunia yang terancam punah.
Salah satunya adalah Pulau Sumba di Indonesia yang merupakan satu-satunya situs budaya yang terancam punah kawasan di ASEAN, teman-teman.
Dengan tingginya potensi wisata dan peninggalan budaya di Pulau Sumba, sayang sekali rasanya jika situs warisan budaya di sana tidak terawat.
Banyak upaya yang harus dilakukan pemerintah setempat dan pemerintah nasional untuk meningkatkan kembali pemeliharaan situs budaya di Pulau Sumba.
Dengan meningkatkan pemeliharaan dan promosi pariwisata situs budaya di Sumba, diharapkan warisan budaya di Sumba akan selalu terjaga.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | worldwildlife.org,gramedia.com,World Monuments Fund |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR