Lima puluh senyawa aromatik itu di antaranya ada pada bawang putih, bawang merah, paprika, merica, dan bahan makanan yang memiliki bau tajam.
Nah, di antara 50 senyawa aromatik tersebut, ada 8 senyawa aromatik baru yang tidak ditemukan di buah lain.
Jadi, itulah yang membuat buah durian memiliki bau yang sangat tajam, teman-teman.
Bahkan buah durian memiliki senyawa aromatik paling banyak di antara buah-buahan di seluruh dunia.
Sensor Olfaktori
Banyaknya senyawa aromatik dalam buah durian ini memiliki efek yang berbeda-beda pada penciuman setiap orang.
Seperti yang kita ketahui, bahwa setiap orang memiliki kepekaan indera yang berbeda-beda.
Baca Juga: Banyak yang Mengira Asalnya dari Thailand, Ternyata Durian Montong Buah Asli Indonesia, Ini Faktanya
Di otak kita, stimulus indera penciuman akan diolah di bagian otak yang bernama lobus temporal. Lobus temporal akan mengolah stimulus penciuman dengan sensor olfaktori.
Salah satu tujuan dari sensor olfaktori adalah menghindarkan kita dari keracunan dengan tidak memakan sesuatu yang berbau menyengat dan berbau busuk.
Nah, kepekaan sensor olfaktori tiap orang berbeda-beda, teman-teman.
Orang dengan sensor olfaktori yang lebih peka akan mudah merasa jijik dengan makanan beraroma menyengat, walaupun makanan itu masih dalam kondisi baik.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Eat This Not That |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR