Bobo.id - Kegiatan industri dan kegiatan sehari-hari manusia akan menghasilkan sampah.
Perlu teman-teman ketahui, dari data riset Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) produksi sampah Indonesia bisa mencapai 175.000 ton per hari!
Jika dihitung, rata-rata satu orang penduduk Indonesia menyumbang sampah sebanyak 0.7kg per hari.
Jika dijumlah dalam setahun, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 64 juta ton!
Sedihnya, sebagian besar dari sampah tersebut adalah sampah yang sulit diurai.
Sehingga, penting sekali kegiatan pengelolaan sampah di Indonesia untuk mengatasi permasalahan ini.
Yuk, simak contoh usaha manusia untuk mengelola sampah dari yang sederhana hingga kompleks.
Contoh usaha manusia dalam mengelola sampah secara sederhana adalah sebagai berikut. Ini bisa teman-teman tiru di rumah, ya!
1. Pisahkan Sampah Sesuai Dengan Jenisnya
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Pengelolaan Sampah di Lingkungan
Langkah pertama sistem pengelolaan sampah di rumah adalah memisahkan sampah berdasarkan jenisnya.
Secara garis besar sampah terbagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik.
Contoh sampah organik adalah sisa makanan, daun, ranting, dan rumput. Sementara sampah plastik, karet, kaca dan kaleng masuk ke dalam kategori sampah anorganik.
Siapkanlah dua tempat sampah yang berbeda di rumah yang dikhususkan untuk setiap jenis-jenis sampah.
2. Pengelolaan Sampah Organik
Cara pengelolaan sampah organik yang paling mudah adalah dengan membuatnya menjadi pupuk kompos yang dapat kita gunakan untuk berkebun.
3. Pengelolaan Sampah Anorganik
Sebagian sampah anorganik dapat didaur ulang, seperti kertas, kardus, botol kaca, botol plastik, dan kaleng.
Yang perlu diperhatikan sebelum membeli suatu produk adalah memeriksa tanda 'daur ulang' dalam kemasannya, ya!
Teman-teman bisa memberikan sampah anorganik daur ulang pada tukang pengepul sampah.
4. Pengelolaan Sampah Elektronik
Tahukah teman-teman bahwa kita sebaiknya tidak membuang sampah elektronik sembarangan, seperti baterai, ponsel rusak, dan barang elektronik lainnya.
Untuk barang-barang elektronik yang sudah rusak alias menjadi sampah, kita dapat mengembalikannya ke perusahaan yang memproduksinya.
Beberapa perusahaan elektronik menerima barang elektronik bekas untuk mereka daur ulang kembali menjadi produk elektronik baru.
5. Hindari Penggunaan dan Membuang Sampah Plastik Sembarangan
Sampah plastik adalah ancaman kelestarian alam hingga kini karena sampah plastik tidak bisa diuraikan.
Biasakan untuk mengurangi pemakaian plastik atau bahan-bahan lain yang sulit terurai.
Nah, itu tadi contoh usaha pengelolaan sampah skala kecil. Sekarang perhatikan contoh usaha manusia dalam pengelolaan sampah skala besar berikut.
Baca Juga: 5 Langkah Mudah Mengolah Sampah Dapur di Rumah, Salah Satunya Bisa Jadi Pupuk
1. Bank Sampah
Bank sampah adalah contoh program pemerintah dalam mengurangi sampah. Bank sampah adalah tempat mengumpulkan sampah dan pengelolaan sampah terpusat.
2. Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik
Meski bisa juga termasuk skala kecil, membuat kompos dari sampah organik banyak dilakukan balai pertanian Indonesia dengan mengumpulkan sampah rumah tangga organik, lo!
3. Membuat Kerajinan dari Sampah Anorganik
Sampah anorganik yang bisa didaur ulang biasanya juga banyak digunakan untuk bahan kerajinan daur ulang yang memiliki nilai jual.
Nah, itulah contoh usaha manusia dalam pengelolaan sampah.
Teman-teman juga harus ikut menjaga lingkungan dengan membantu mengelola sampah dalam skala kecil.
Lakukanlah kegiatan reduse, reuse, recycle atau mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang barang untuk meminimalkan sampah, ya!
Kuis! |
Apa langkah pertama yang bisa kita lakukan untuk mengelola sampah skala kecil? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR