Bobo.id - Mudik adalah tradisi yang sudah biasa dilakukan masyarakat Indonesia saat menjelang Hari Raya IdulFitri.
Saat virus COVID-19 menyebar, tradisi mudik terhenti untuk mengurangi penularan virus.
Setelah dua tahun tradisi mudik tidak diperbolehkan, tahun ini masyarakat bisa kembali melakukan mudik lebaran dan bertemu keluarga.
Namun kali ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) justru memberikan himbauan agar masyarakat tidak mudik pada tanggal 28 hingga 30 April 2022.
Masyarakat justru diminta untuk mudik lebih cepat sebelum tanggal tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Kemnehub menjelaskan bahwa puncak mudik akan terjadi selama tiga hari, yaitu pada tangga 28 sampai 30 April 2022.
Kini pihak Kemenhub masih menunggu keputusan dari pimpinan agar masyarakat bisa mudik lebih awal.
Mudik lebih awal memang sulit dilakukan karena sebelum tanggal 28 April adalah hari kerja bagi sebagian besar masyarakat.
Jadi Kemenhub menyarankan agar masyarakat yang akan mudik lebih awal bisa mengatur cuti atau opsi yang lainnya.
Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 5 Benda Wajib Dibawa Saat Mudik Lebaran
Imbauan mudik lebih awal dimaksudkan agar masyarakat bisa mengatur perjalanan mudiknya.
Hal ini dilakukan karena diperkirakan akan ada 14 juta masyarakat yang bergerak meninggalkan Jakarta.
Berdasarkan simulasi yang sudah dilakukan oleh Jasa Marga untuk jalan tol maupun Kemenhub untuk jalan nasional, diperkirakan kedua jalur tersebut akan dipadati oleh para pemudik dan jumlah kendaraan yang melintas akan mengalami peningkatan signifikan.
Jadi pilihan mudik lebih awal akan membantu mengurangi kepadatan jalan yang bisa saja terjadi kemacetan.
Mengenal Tradisi Mudik
Kata mudik diambil dari bahasa Melayu yang memiliki arti pergi ke hulu sungai.
Namun seiring berjalannya waktu kata mudik mulai mengalami perubahan makna dari pergi ke hulu menjadi pergi ke kampung.
Makna ini berubah karena adanya kesamaan antara hulu yang biasa ada di pedalaman dengan kampung halaman.
Lalu kampung pun tidak hanya terbatas pada wilayah desa, namun juga kota yang merupakan tempat asal seseorang.
Baca Juga: Rencana Mudik Naik Kereta Api? Ini Syarat Perjalanan Kereta Api untuk Penumpang Usia 6 -18 Tahun
Sedangkan awal mula terjadinya mudik memang belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit.
Saat itu wilayah kekuasaan Majapahit yang luas membuat beberapa pejabat harus dikirim ke berbagai daerah.
Sehingga pada beberapa waktu tertentu para pejabat melakukan perjalanan kembali ke pusat kerajaan untuk menghadap Raja dan menemui keluarga.
Sedangkan dalam bahasa Jawa kata mudik diartikan sebagai akronim dari mulih dhisik yang berarti pulang dulu.
Berbeda lagi di Betawi yang mengartikan mudik sebagai kembali ke udik. Sedangkan udik dalam bahasa Betawi memiliki arti sebagai kampung.
Walau begitu istilah mudik populer pada sekitar tahun 1970-an yang digunakan oleh para perantau saat akan pulang ke kampung halaman.
Hingga kini kata mudik menjadi sering digunakan untuk menyebut perjalanan jauh ke tempat asal.
Umumnya mudik lebih banyak dilakukan menjelang Hari Raya IdulFitri, karena sebagian besar warga Indonesia menganut agama Islam.
Tapi tidak jarang saat mendekati hari raya agama lain, kegiatan mudik juga dilakukan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Atasi Mabuk saat Perjalanan Mudik? Ini 4 Cara yang Bisa Dicoba
Nah, itu tadi penjelasan tentang mudik lebaran yang kembali dilakukan tahun ini.
(Penulis: Luthfia Ayu Azanella/Amirul Nisa)
https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/18/200000765/kemenhub-minta-pemudik-hindari-mudik-28-30-april-ini-alasannya
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR