Bobo.id - Bersamaan dengan perayaan Idulfitri, masyarakat Indonesia umumnya merayakan halalbihalal.
Dilansir dari Kompas, makna halalbihalal adalah acara sesudah hari Lebaran di mana masyarakat berkumpul bersama saudara dan teman-teman untuk saling maaf-memaafkan, itulah disebut halalbihalal.
Apakah teman-teman juga merayakan halalbihalal?
Dari mana asal mula halalbihalal, ya?
Asal Mula Halalbihalal
Ternyata, halalbihalal telah dimulai sejak pemerintahan kesultanan Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX yang memiliki nama kecil Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa.
Saat itu, untuk menghemat waktu dan biaya, setelah shalat Idulfitri Pangeran Sambernyawa mengadakan pertemuan di balai istana.
Para prajurit serta masyarakat melakukan tradisi sungkem dengan keluarga Mangkunegaran sekaligus bermaaf-maafan satu dengan yang lain.
Namun, pada saat itu, istilah halalbihalal masih belum dipakai untuk acara maaf-maafan di balai istana tersebut.
Baca Juga: Tak Boleh Sembarangan, Begini Aturan Halalbihalal Idulfitri 2022
Pemakaian Istilah Halalbihalal
Istilah halalbihalal muncul pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Sejarah halalbihalal dimulai saat Presiden Soekarno memanggil KH Wahab Chasbullah ke Istana Negara untuk meminta saran dalam mengatasi situasi negara saat itu.
Peristiwa itu terjadi pada pertengahan bulan Ramadan pada tahun 1948 Masehi.
Kiai Wahab memberikan saran kepada Presiden Soekarno untuk menyelenggarakan silaturahmi.
Hal ini terkait karena umat muslim diharuskan untuk saling silaturahmi saat Idulfitri.
Namun, Presiden Soekarno tidak mau menggunakan istilah silaturahmi karena dianggap sudah biasa.
Di sisi lain menurut Kiai Wahab, para petinggi negara saat itu saling menyalahkan sehingga menimbulkan masalah.
Nah, karena sikap saling menyalahkan adalah perbuatan tidak terpuji dan haram (tidak diperbolehkan) dalam keyakinan muslim, maka Presiden Soekarno menggunakan istilah halal (diperbolehkan).
Baca Juga: Tips Silaturahmi Lebaran Tetap Lancar di Tengah Pandemi Covid-19
Penggunaan istilah halal Tujuannya adalah agar para petinggi negara bisa saling memaafkan satu sama lain saat Idulfitri.
Nah, dari sinilah muncul istilah halalbihalal dari Kiai Wahab.
Akhirnya, Presiden Soekarno mengadakan hilalbihalal di Istana Negara.
Oleh sebab itu, istilah halalbihalal ini tidak ditemukan dalam bahasa Arab, teman-teman.
Istilah halabihalal muncul dengan makna khusus untuk saling berkumpul dan saling memaafkan di Hari Raya Idulfitri untuk saling memaafkan.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR