Bobo.id - Pernahkah teman-teman melihat serangga kecil berterbangan di area lampu saat malam hari?
Biasanya, serangga ini akan berterbangan bersama koloninya saat musim penghujan di malam hari.
Yap, serangga itu adalah laron. Laron merupakan bagian dari suatu koloni rayap tanah yang memiliki nama ilmiah Macrotermes gilvus.
Laron yang sering kita lihat beterbangan berkumpul mengerubungi cahaya lampu adalah rayap yang memiliki kasta reproduktif.
Apa itu kasta reproduktif? Itu artinya, mereka memiliki tugas untuk berkembang biak. Ini karena tidak semua koloni rayap mampu bereproduksi.
Oleh karena itu, laron sering kita lihat mengerubungi cahaya baik cahaya lampu jalan maupun lampu di teras rumah teman-teman.
Lantas, mengapa hal itu terjadi, ya? Yuk, kita cari tahu bersama!
Berkembang Biak di Musim Hujan
Kita seringkali melihat serangga laron saat musim penghujan tiba, bukan saat musim kemarau.
Ini karena saat musim hujan, kondisi tanah akan semakin basah dan lembap. Kondisi inilah yang menjadi sinyal bagi sebagian koloni rayap.
Mereka akan keluar sarang dan melakukan tugas penting yakni bereproduksi. Musim hujan adalah waktu yang tepat bagi mereka untuk bereproduksi.
Banyaknya laron yang keluar di malam hari ini memudahkan laron untuk mencari dan menemukan pasangannya untuk melakukan reproduksi.
Dilansir dari laman Animal How Stuff Works, laron akan muncul dari mana pun selama musim hujan.
Mereka bisa muncul dari tanah, batang pohon besar, bahkan dari dalam kayu di perumahan rumah teman-teman, lo.
Laron Membutuhkan Cahaya Lampu
Setelah hujan reda di malam hari, kita biasa melihat laron di sekitar lampu penerangan jalan.
Saat musim hujan tiba, hampir semua lampu penerangan jalan di malam hari dikerubungi oleh laron.
Mengapa ya laron sangat suka dan terobsesi dengan cahaya lampu?
Baca Juga: Wah, Ternyata Rayap akan Berubah Menjadi Laron Setelah Dewasa!
Menurut para ahli, laron akan segera mencari sumber cahaya setelah ia keluar sarangnya.
Ini karena mereka membutuhkan suhu hangat yang dipancarkan oleh lampu-lampu penerangan jalan.
Selain itu, cahaya lampu ini tentu sangat bermanfaat untuk berkumpul dan mencari pasangannya sebelum fajar tiba.
Laron diharuskan untuk cepat menemukan pasangan. Ini karena, laron yang tidak dapat menemukan pasangan hingga fajar tiba akan mari.
Bahkan, dari semua laron yang ada, hanya sebagian saja yang dapat selamat. Ini karena banyaknya predator di alam seperti burung, tokek, hingga cicak.
Dilansir dari Pest Lockdown, laron akan mati jika tidak mendapatkan pasangan karena mereka akan terus aktif di luar sarang sampai sinar Matahari muncul di pagi hari.
Sinar matahari ini membuat laron kehilangan sebagian besar cairan tubuhnya sehingga tubuh mereka kering dan tidak lagi lembap. Padahal, laron membutuhkan suhu lembap untuk tetap bertahan hidup.
Laron Akan Melepaskan Sayapnya
Di pagi hari saat musim penghujan, kerap kali kita menemukan sayap laron yang berjatuhan di sekitar area lampu.
Baca Juga: Ternyata, Laron adalah Rayap Dewasa yang Memiliki Sayap! Yuk, Cari Tahu Penjelasannya!
Ternyata ini bukan berarti mereka ditangkap predator atau mati, lo.
Ini karena, bagi pasangan laron yang bereproduksi, mereka biasanya akan melepas sayapnya dan membentuk koloni yang baru.
Pasangan-pasangan laron itu akan membuat lubang-lubang kecil di tanah basah dan meletakkan telur mereka di sana untuk ditetaskan menjadi rayap.
Mereka melepas sayapnya dengan cara berjalan sambil menggoyang-goyangkan tubuh serta menggerak gerakan sayap seperti hendak terbang.
Setelah sayapnya terlepas dan menemukan sarang baru, aktivitas reproduksi pada laron dimulai.
Nah, itulah alasan laron senang sekali mengerubungi cahaya saat musim penghujan. Semoga bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya!
Baca Lagi: |
1. Laron berkembang biak di musim hujan (halaman 1) |
2. Alasan laron membutuhkan cahaya lampu (halaman 2) |
3. Mengapa laron melepaskan sayapnya? (halaman 3) |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Animal How |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR