Bobo.id - Bencana gempa bumi terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dan sekitarnya pada Jumat (27/5/2022) pukul 07.38 WIB.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang Selatan Hartanto mengatakan, episenter atau pusat gempa berlokasi di laut.
Beliau menyampaikan, episenter terletak pada koordinat 8,16 LS dan 107,92 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 25 kilometer.
Dari fakta tentang pusat gempa yang diketahui, maka Bapak Hartanto menyebutkan bahwa gempa di Pangandaran ini merupakan jenis gempa bumi dangkal.
Gempa bumi dangkal yaitu gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi.
Gempa bumi ini juga disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo Australia yang menunjam ke Lempeng Eurasia.
Wilayah yang Terdampak
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah sebagai berikut:
1. Skala III MMI
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Terjadinya Gempa Bumi
Pada skala tersebut, daerah atau wilayah di sekitar Pangandaran yang juga merasakan gempa yaitu Cipatujah, Pangandaran, Ciamis, Karangnunggal, dan Cikalong.
Skala Intensitas III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
2. Skala II MMI
Pada skala tersebut, daerah atau wilayah di sekitar Pangandaran yang juga merasakan gempa yaitu Singajaya dan Cikajang.
Skala Intensitas II MMI artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 08.15 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Gempa?
1.Tetap Tenang
Baca Juga: Bagaimana Gempa Bumi Bisa Memicu Terjadinya Gelombang Tsunami?
Hal yang pertama perlu kita lakukan ketika terjadi gempa adalah jangan panik dan tetap tenang. Hindari kaca, tiang, pohon, dan benda-benda yang berisiko roboh akibat gempa.
2. Menunduk
Sebisa mungkin ketika terjadi gempa, kita harus menunduk dengan melindungi kepala. Jangan berjalan atau berlari.
3. Berlindung
Sambil menunduk, kita harus melindungi diri dengan menuju ke bawah meja. Ketika berlindung, usahakan jangan bergerak atau berpindah tempat.
4. Evakuasi
Ketika gempa sudah selesai, segera berpindah dari tempat perlindungan ke daerah yang aman dari gempa.
5. Berkumpul
Usahakan berkumpul pada satu titik yang aman, kemudian hubungi pihak berwenang untuk meminta bantuan.
Jangan coba masuk ke dalam rumah atau ruangan hingga keadaan dinyatakan benar-benar aman.
Pantau terus informasi terbaru tentang gempa, dari internet atau radio. Ikuti panduan yang diberikan oleh pihak yang mengevakuasi setelah pihak berwenang datang.
(Penulis: Dandy Bayu Bramasta, Grace Eirin)
Kuis! |
Apa perbedaan antara skala II dan III MMI saat gempa? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR