Contohnya, jika teman-teman ingin tidur pukul 22.00 bukan pukul 23.00 maka kembalikan waktu tidur secara bertahap dalam kelipatan 15 menit.
Jadi pada minggu pertama, teman-teman harus sudah mulai tidur pada pukul 22.45, lalu minggu kedua mulai tidur pukul 22.30, dan minggu ketiga pukul 22.15, hingga waktu tidur kembali normal.
Dengan cara bertahap ini, tubuh akan memiliki cukup waktu untuk beradaptasi dan membuat jadwal baru dengan baik.
3. Cahaya Pagi
Langkah selanjutnya adalah dengan memanfaatkan cahaya pagi dari matahari.
Baca Juga: Ternyata Berpengaruh pada Otot, Ini Manfaat 'Ngulet' dan Kebiasaan Baik Setelah Bangun Tidur
Cahaya pagi disebut lebih kuat daripada cahaya sore untuk menata pola tidur dan bangun lebih cepat tanpa alarm.
Penggunaan cahaya pagi ini juga bisa menghentikan sekres alami melatonin dari kelenjar pineal.
Teman-teman bisa meletakan kasur agar terkena sinar matahari pagi, atau segera buka jendela setelah bangun agar sinar matahari pagi bisa masuk.
Cahaya pagi ini juga menjadi salah satu cara mengatur ritme sikardian tubuh.
4. Segera Keluar dari Kamar
Bila cuaca sedang tidak cerah, mungkin teman-teman tidak akan mendapatkan cahaya matahari.
Source | : | Kompas.com,hellosehat.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR