Bobo.id - Alpukat merupakan salah satu buah yang banyak disukai oleh masyarakat segala usia.
Sebab, buah ini memiliki rasa yang manis dan lezat. Selain itu, buah alpukat juga kaya akan nutrisi dan menyehatkan.
Umumnya buah alpukat ini kita konsumsi dalam bentuk jus alpukat yang kita biasa beli di warung jus langgangan.
Daripada terus menerus membelinya bikin kita jadi boros, ternyata menanam alpukat sendiri di rumah juga bisa dilakukan, lo.
Namun, sebelum menanamnya, kita harus komitmen pada diri sendiri harus rajin dan telaten merawatnya agar alpukat tak mati sia-sia.
Untuk menanam alpukat, yang kita perlukan pertama adalah biji alpukat yang kemudian dijadikan sebagai bibit.
Bagaimana caranya? Kita cari tahu bersama, yuk!
1. Pilih Biji dari Alpukat
Karena kita ingin menanam alpukat dari biji, pastikan biji yang kita pilih benar-benar baik dan sehat.
Baca Juga: Jus Alpukat Terasa Pahit Saat Diminum? Ternyata Ini Penyebabnya
Untuk mendapatkan biji yang baik dan sehat, pilihlah dari alpukat yang buahnya manis dan teksturnya lembut.
Ambil biji dari alpukat secara perlahan, ya. Jangan sampai biji alpukat rusak, tersayat, atau terbelah.
Setelah itu, cuci biji alpukat menggunakan air secara perlahan.
2. Cara Menumbuhkan Tunas Alpukat
Sebelum menanamnya, kita perlu menumbuhkan tunasnya lebih dulu dengan media air. Berikut langkah-langkahnya.
- Setelah biji alpukat dibersihkan, kupas kulit luarnya dengan tangan. Agar lebih mudah, rendam dulu di dalam air, lalu baru kupas pelan-pelan.
- Cuci lagi sampai bersih.
- Tusuk tiga hingga empat buah tusuk gigi di biji alpukat. Tusukkan dengan posisi tepat di satu garis melingkar dengan sedikit serong ke arah bawah.
- Cari bagian biji yang lebih lonjong, lalu teman-teman bisa meletakkannya di atas wadah berisi air yang bersih.
Baca Juga: Agar Tetap Legit dan Tak Cepat Busuk, Ini Tips Menyimpan Stok Alpukat di Rumah
Bagian atas merupakan bagian tunas bertumbuh dan bagian bawah yang terendam air merupakan tempat akar bertumbuh.
- Letakkan di dekat jendela agar mendapat paparan sinar matahari yang cukup.
- Perhatikan kapasitas airnya, ya. Jika air menyusut, kita bisa menambahkannya.
- Ketika biji alpukat tadi sudah dibiarkan selama tiga minggu, akan muncul retakan. Ini artinya bija alpukat sudah mulai tumbuh.
- Diamkan kondisi ini, sampai akar tumbuh hingga mencapai lima sampai tujuh sentimeter.
3. Memindahkan Tunas ke Media Tanah
Jika batang dari tunas biji alpukat tadi sudah terlihat, bersiaplah untuk memindahkannya ke media tanah.
Sebelumnya, pastikan dulu bahwa lokasi tanam nanti mendapat paparan sinar matahari yang cukup.
Lalu, lakukan langkah-langkah berikut ini:
Baca Juga: Resep Alpukat Kocok, Makanan Sehat bagi Otak yang Cocok Disantap saat Musim Ujian
- Gali tanah sesuai dengan ukuran tunas alpukat.
- Pastikan bagian ujung atas tunasnya sedikit menyembul keluar tanah ketika kita menanamnya.
- Siram tunas secara teratur. Ingat, tidak boleh berlebihan atau sampai tergenang. Ini akan membuat tunas malah jadi gampang busuk.
- Rawat hingga tunas tadi sudah tumbuh sampai 15-20 cm. Jika sudah, pangkas bagian daun dan ranting agar bisa memicu pertumbuhan tunas baru.
4. Merawat Tunas Alpukat
Langkah selanjutnya adalah merawat tunas tadi hingga tumbuh menjadi pohon dan berbuah.
Ikuti langkah-langkah berikut ini, ya.
- Pastikan tidak ada genangan air selama merawat tanaman. Namun, pastikan juga tanah tidak kering.
- Pastikan tanaman terlewati angin untuk proses penyerbukan.
Baca Juga: 11 Buah yang Mengandung Vitamin B, dari Nanas hingga Alpukat
- Pastikan suhu udara antara 13 - 28 derajat celcius dan terkena sinar matahari
- Jika daun pohon menguning, segera kurangi penyiramannya. Sebab, ini bisa jadi tanda pohon alpukat kelebihan air.
- Jika daun berwarna cokelat dan kering, siramlah lebih banyak air. Itu tandanya tanaman terlalu banyak mengandung garam.
- Agar pertumbuhan daunnya lebih lebat, kita bisa mencoba untuk pangkas secara teratur tanamannya.
5. Masa Panen Alpukat
Setelah proses merawat tunas alpukat selesai, maka langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah masa panen alpukat.
Alpukat umumnya mulai berbuah sekitar enam sampai tujuh bulan setelah penanaman bibit.
Hal ini bisa berbeda-beda tiap tanaman, tergantung pada cuaca, angin, intensitas cahaya matahari, dan faktor lainnya.
Beberapa tanda buah alpukat sudah siap panen, di antaranya warna kulit alpukat cokelat atau kemerahan yang mengkilap.
Baca Juga: Semakin Populer di Indonesia, Apa Itu Mangga Alpukat?
Selain itu, kalau teman-teman mencoba untuk menggoyangkan buahnya, maka buah alpukat tidak akan berbunyi.
Saat melakukan panen, kita dianjurkan untuk memotong atau menggunting tangkai buah alpukat sambil memeganginya agar tidak jatuh ke tanah.
Itulah cara menanam alpukat dari biji agar cepat berbuah. Selamat mencoba!
(Penulis: Iveta Rahmalia)
----
Kuis! |
Bagaimana biji yang baiknya digunakan untuk menanam alpukat? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Sehatq.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR