Bobo.id - Tahukah teman-teman? Ternyata ada beberapa orang yang suka mengunyah es batu, lo.
Istilahnya adalah pagofagia, yaitu kebiasaan mengunyah es batu tanpa disadari dan selalu dilakukan.
Meskipun terlihatnya biasa saja, namun pagofagia bisa menyebabkan efek samping yang merugikan bagi kesehatan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pagofagia dan bahayanya, kita bisa menyimak penjelasannya berikut.
Penyebab Pagofagia
Keinginan untuk mengunyah es batu terus menerus ini, termasuk ke dalam jenis pica, yaitu keinginan untuk memakan sesuatu yang tidak bergizi.
Inilah beberapa penyebab kenapa ada orang yang mengalami pagofagia, yaitu:
1. Anemia
Kemungkinan orang yang terus-menerus suka makan es batu mempunyai gejala anemia.
Baca Juga: Apa Saja 6 Perubahan Wujud Benda? Ini Penjelasan Lengkapnya
Hal ini karena, mengunyah es dapat membantu kekurangan zat besi pada darah.
Sehingga, es batu dapat membuat tubuh tidak lemas dan jauh lebih waspada.
2. Kekurangan Kalsium
Selain disebabkan kekurangan zat besi, pagofagia juga disebabkan kekurangan kalsium.
Tubuh yang kekurangan kalsium tanpa sadar mempunyai keinginan mengunyah sesuatu seperti es batu.
3. Gangguan Makan
Penyebab umum lainnya tentu saja akibat gangguan makan. Sehingga, menyebabkan seorang pagofagia ingin kenyang tanpa menelan kalori dari makanan.
4. Mulut Kering
Beberapa orang pagofagia juga mengalami mulut kering atau xerostomia. Sehingga, memicu kebiasaan mengunyah es batu agar rongga mulut selalu lembap.
Baca Juga: Jangan sampai Terulang, Ini Bahaya bagi Gigi Ketika Kita Terlalu Sering Mengunyah Es Batu
Gejala Pagofagia
Gejala-gejala dari pagofagia hampir sama dengan seseorang yang mengalami anemia, yaitu.
- Suka mengunyah es batu atau es serut
- Kulit pucat dan kering
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Lidah terasa sakit
- Detak jantung cepat
- Stres
Baca Juga: Bukan Hanya Penyegar Minuman, Ini 5 Manfaat Lain Es Batu untuk Kesehatan
Bahaya Pagofagia
Meskipun terlihat hanya mengunyah es batu, namun jika dilakukan terlalu sering dan sudah jadi kebiasaan tentu menyebabkan masalah.
Berikut, masalah kesehatan yang bisa dialami akibat pagofagia.
1. Merusak Enamel Gigi
Mengunyah es batu yang keras dan dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan lapisan luar gigi rusak, lo.
Sehingga, gigi jadi terasa nyeri jika mengonsumsi makanan atau minuman yang panas, asam, atau dingin.
Selain itu, menipisnya enamel gigi bisa menyebabkan gigi mudah retak serta berlubang.
Bahkan, jika kebiasaan ini tidak segera diubah, maka lama-kelamaan posisi rahang juga ikut berubah dan menyebabkannya salah posisi.
2. Komplikasi Anemia
Baca Juga: Eksperimen Sederhana di Rumah: Campurkan 2 Jenis Minyak dengan Es Batu, Apa yang Akan Terjadi?
Seperti yang teman-teman ketahui sebelumnya, salah satu penyebab pagofagia adalah anemia.
Jika kebiasaan ini tidak segera diubah, maka seseorang yang mengalami pagofagia bisa mengalami komplikasi anemia.
Akibatnya, tubuh lebih mudah terkena infeksi, pertumbuhan dan perkembangan jadi terhambat, terganggunya sistem peredaran darah, hingga menyebabkan penyakit jantung.
3. Cara Menghilangkan Kebiasaan Mengunyah Es Batu
Agar tidak semakin parah, pagofagia harus segera diubah dan memperbaiki penyebabnya.
Jika teman-teman kekurangan zat besi, segeralah mengonsumsi suplemen penambah zat besi dan makan buah serta sayuran setiap hari.
Jangan lupa seimbangkan dengan asupan protein yang bisa didapatkan dari telur, susu, serta daging.
Namun, jika pagofagia disebabkan gangguan makan dan stres. Lakukanlah terapi yang dapat menenangkan pikiran sehingga bisa menghentikan kebiasaan mengunyah es batu.
Sedangkan, pagofagia yang disebabkan oleh mulut kering bisa dialihkan dengan mengunyah permen karet bebas gula.
Sehingga, memicu air liur yang lebih banyak dan bisa melembapkan rongga mulut.
Nah, itulah bahayanya mempunyai kebiasaan mengunyah es batu atau pagofagia.
---
Kuis! |
Apa nama lain dari mulut kering? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR