Bobo.id - Apakah teman-teman tahu bagaimana sejarah dan perkembangan demokrasi yang terjadi di Indonesia?
Kata demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani. "Demos" artinya rakyat dan "cratein" atau "cratos" berarti kekuasaan dan kedaulatan.
Dari penggabungan dua kata itu, maka terciptalah yang disebut dengan "demos-cratein" atau "demos-cratos".
Jika diartikan secara harafiah, maka demokrasi adalah sistem pemerintahan yang meletakkan kekuasaannya di tangan rakyat.
Ini artinya, sistem pemerintahan demokrasi membebaskan warga negaranya dalam mengambil keputusan untuk kehidupannya.
Dalam sistem pemerintahan ini juga warga negara dilibatkan dalam segala hal yang berkaitan dengan hukum.
Terlibatnya warga negara bisa secara langsung atau bisa juga melalui perwakilan, contohnya melalui Dewan perwakilan Rakyat (DPR).
Lantas bagaimana sejarah dan perkembangan demokrasi yang terjadi di Indonesia? Simak, yuk!
Sejarah Demokrasi di Indonesia
Mengutip dari buku Mengenal Lebih Dekat Demokrasi di Indonesia (2012), sejarah demokrasi di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20.
Pada fase ini, Indonesia masih mengalami penjajahan oleh Belanda dan pemikiran demokrasi modern dari barat sudah mulai masuk.
Baca Juga: Bukti Indonesia Adalah Negara Demokratis Secara Normatif dan Empirik
Ini diawali dengan banyak pemuda yang mengenyam pendidikan di Eropa dan membaca ide-ide demokrasi melalui buku.
Tak hanya itu saja, mereka juga mendapatkan inspirasi tentang konsep negara demokrasi yang terbuka dan sangat kontras dengan Indonesia.
Generasi pertama yang merasakan demokrasi di negara-negara Eropa adalah Mohammad Hatta yang kemudian jadi Wakil Presiden Indonesia.
Mohammad Hatta diketahui belajar di Belanda dan kemudian menyerap berbagai ide-ide demokrasi.
Pembentukan demokrasi ini berawal dari dilantiknya Soekarno-Hatta sebagai presiden dan wakil presiden.
Pada saat itu pemerintah Indonesia belum mengatur sistem apa yang akan dianut oleh negara Indonesia.
Presiden dan wakil presiden pun mencari sistem apa yang sekiranya cocok untuk dianut dan dijalankan di Indonesia.
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi dalam empat masa, antara lain:
1. Tahun 1945 - 1959 (Demokrasi Parlementer)
Satu bulan setelah kemerdekaan, negara kita menganut sistem demokrasi konstitusional atau demokrasi parlementer.
Baca Juga: Keunggulan Demokrasi Pancasila Dibanding Sistem Demokrasi Lainnya
Pada sistem demokrasi ini parlemen dan partai berperan penting dalam jalannya pemerintahan negara.
Pada periode ini, rakyat melakukan pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat dan badan konstituante di tahun 1955.
Pemilihan umum ini diikuti oleh lebih dari 30 partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon perorangan.
Sistem demokrasi parlementer berakhir ketika Presiden Soekarno merilis Dekret Presiden pada 5 Juli 1959.
2. Tahun 1959 - 1965 (Demokrasi Terpimpin)
Pada masa ini, sistem demokrasi berubah menjadi sistem presidensial. Hal ini dilakukan karena UUD 1945 diberlakukan kembali.
Sistem presidensial ini membuat seluruh tanggung jawab pemerintahan ditanggung oleh presiden.
Saat itu MPR dan DPR baru dibentuk dan belum menggunakan pemilihan umum. Selain itu, pembentukan MPR dan DPR sifatnya masih sementara.
Di masa ini kekuasaan seolah berada sepenuhnya di tangan presiden, karena itulah dikenal juga dengan demokrasi terpimpin.
Sayangnya sistem demokrasi terpimpin ini justru menyebabkan berbagai masalah. Puncaknya adalah terjadinya pemberontakan G-30-S/PKI.
Setelah meletusnya peristiwa itu, maka sistem demokrasi terpimpin ini mulai ditinggalkan dan berakhir.
Baca Juga: Contoh Perilaku Demokrasi di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Masyarakat, Bangsa dan Negara
3. Tahun 1965 - 1998 (Demokrasi Pancasila)
Pada masa ini Indonesia menganut sistem pemerintahan yang dikenal dengan demokrasi pancasila.
Apakah teman-teman tahu apa itu demokrasi pancasila?
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang mengedepankan sistem presidensial, teman-teman.
Di masa ini, UUD 1945 dan pancasila diterapkan untuk menciptakan suatu kedaulatan rakyat.
Pada periode ini juga pemilihan umum untuk anggota DPR dan MPR mulai dilaksanakan. Tepatnya pada 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
Sayangnya di masa orde baru ini kekuasaan yang dimiliki presiden digunakan untuk menguasai politik.
Sampai akhirnya gerakan mahasiswa berhasil menurunkan Presiden Soeharto dari jabatannya sebagai presiden.
4. Tahun 1998 - sekarang (Demokrasi Reformasi)
Setelah berhentinya Soeharto dari jabatan presiden, Indonesia mulai melakukan perbaikan di berbagai bidang, termasuk politik.
Masyarakat Indonesia sepakat untuk kembali menerapkan demokrasi pada sistem politik yang ada.
Baca Juga: 7 Perbedaan Negara Demokrasi dengan Negara Otoriter, Apa Saja?
Tujuannya agar terwujudnya kebebasan yang selanjutnya akan menciptakan kedaulatan rakyat.
Di masa ini berlangsung pemilihan umum, seperti di tahun 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, dan selanjutnya di tahun 2024.
Pemilihan presiden mulai dilakukan secara langsung pada tahun 2004. Sedangkan pemilihan kepala daerah dimulai pada tahun 2005.
Pada era demokrasi reformasi, prinsip-prinsip demokrasi sangat tercemin dalam pemerintahan, seperti adanya kebebasan pers.
Selain itu, kelompok Tionghoa pun diberi ruang untuk beribadah dan merayakan imlek hingga rakyat yang bebas menyalurkan aspirasinya.
Nah, itulah sejarah dan perkembangan demokrasi yang terjadi di Indonesia. Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap 4 Perkembangan Bentuk Demokrasi Indonesia dan Karakteristiknya
----
Kuis! |
Bagaimana awal mula terbentuk kata demokrasi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR