Bobo.id - Diabetes menyebabkan perubahan pada tubuh yang bisa ditandai sebagai gejala diabetes.
Salah satu gejala diabetes bisa diamati dan dirasakan di mata pasien diabetes.
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada struktur mata, termasuk retina dan lensa.
Seperti diketahui, diabetes adalah salah satu kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan darah tinggi (hipertensi).
Seiring waktu, hal itu dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan jaringan kekurangan oksigen.
Jika menyerang mata, penglihatan akan menjadi kabur dan bisa berkembang menjadi kebutaan permanen.
Gejala Diabetes yang Muncul di Mata
Dilansir dari Kompas, terdapat empat gejala diabetes yang umumnya muncul di mata, di antaranya:
1. Penglihatan kabur
2. Muncul bintik-bintik gelap dalam penglihatan (floaters)
3. Muncul kilatan cahaya
Baca Juga: Jangan Sampai Makin Parah, Ini 5 Pola Makan yang Sehat bagi Pasien Pradiabetes
4. Terdapat ruang gelap atau lubang di pandangan mata.
Gejala awal yang biasanya menyerang mata orang dengan diabetes adalah penglihatan yang mulai kabur.
Menurut WebMD, gejala diabetes pada mata ditunjukkan dengan kondisi yang berbeda, di antaranya adalah:
1. Retinopati Diabetik
Retinopati diabetik adalah kondisi yang memengaruhi lapisan dalam di bagian belakang setiap mata, yang disebut retina.
Berikut gejala retinopati diabetik:
- Penglihatan kabur
- Floaters (bintik atau benang mengambang di penglihatan)
- Muncul ruang gelap atau kosong dalam penglihatan
- Kebutaan.
2. Edema Makula Diabetik
Baca Juga: Rasa Gatal pada Penyakit Diabetes Ternyata Akibat Kondisi Ini, Sudah Tahu?
Kondisi edema makula diabetik menyebabkan pembengkakan di bagian tengah retina yang disebut makula.
Bagian ini berfungsi untuk membaca, mengemudi, dan mengenali wajah.
Gejala edema makula diabetik pada orang dengan diabetes adalah sebagai berikut:
- Penglihatan kabur di tengah bidang penglihatan
- Garis bergelombang di tengah bidang penglihatan
3. Glaukoma
Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang dapat merusak saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak.
Diabetes yang tidak terkontrol adalah salah satu kondisi yang dapat meningkatkan risiko glaukoma.
Gejala glaukoma pada pasien diabetes adalah:
- Penglihatan kabur
- Ada rasa sakit atau tekanan mata
- Mata merah
- Sakit kepala
- Melihat lingkaran cahaya berwarna pelangi di sekitar lampu atau sumber cahaya
- Muncul lubang pada penglihatan
- Muncul rasa mual atau muntah
- Kebutaan
4. Katarak
Katarak adalah kekeruhan lensa mata yang sering terjadi seiring bertambahnya usia.
Namun, pada orang dengan diabetes, katarak bisa terjadi lebih cepat.
Berikut gejalanya pada orang dengan diabetes:
- Penglihatan kabur
Baca Juga: Jadi Kebiasaan Banyak Orang, Mengapa Makan Tengah Malam Dikaitkan dengan Penyakit Diabetes?
- Ketidakmampuan untuk melihat dalam cahaya redup
- Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
- Kebutaan
Kenapa Diabetes Bisa Menyebabkan Kerusakan Mata?
Pada orang dengan diabetes, kadar glukosa (gula) darah yang terus-menerus tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada struktur mata.
Biasanya, kerusakan yang terjadi pada satu bagian mata dapat berdampak buruk sehingga menyebabkan komplikasi pada mata.
Cara menurunkan risiko diabetes di mata adalah melakukan pola hidup sehat dan tidak mengonsumsi gula terlalu banyak.
Selain itu, kita perlu olahraga rutin dan memenuhi kebutuhan cairan.
Penyakit diabetes ini bisa terjadi pada siapa saja, ya, teman-teman.
Tak hanya pada orang dewasa, menurut Medical News Today, diabetes juga bisa terjadi pada anak-anak.
Yuk, kita jaga kesehatan kita.
Baca Juga: 6 Penyakit pada Pankreas dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai
----
Kuis! |
Apa saja gejala diabetes pada mata? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | WebMD,Kompas,Medical News Today |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR