Bobo.id - Ketika kita mengalami batuk, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari agar tidak memperparah gejala.
Sebab, batuk menyebabkan tenggorokan terasa gatal dan perih ketika mengonsumsi makanan tertentu, misalnya makanan atau minuman manis.
Peningkatan asupan gula disebut bisa menekan sistem kekebalan tubuh, terutama saat melawan infeksi virus penyebab batuk.
Oleh karena itu, pastikan teman-teman menjauhi makanan tersebut, ya.
Selain itu, seseorang yang sedang mengalami batuk, terutama batuk berdahak tidak disarankan memakan gorengan atau makanan yang digoreng.
Apakah gorengan benar-benar dapat memperparah gejala batuk? Yuk, cari tahu penjelasan ilmiahnya!
Fakta tentang Gorengan
Dilansir dari hellosehat.com, secara medis, makanan yang digoreng dengan minyak banyak bukanlah penyebab langsung dari batuk.
Akan tetapi, gorengan bisa memicu suatu mekanisme dalam tubuh yang mengakibatkan batuk. Batuk, disebabkan oleh infeksi virus yang terjadi di saluran pernapasan atas.
Namun, batuk juga dapat disebabkan masalah kesehatan yang tidak berhubungan dengan pernapasan.
Konsumsi gorengan dan makanan lain yang digoreng dalam minyak banyak juga dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung, sehingga terjadi batuk.
Baca Juga: 6 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari saat Batuk dan Pilek, Bikin Tambah Parah
Makanan berminyak memperparah suatu kondisi umum di dalam tubuh yang dikenal dengan Laryngopharyngeal Reflux (LPR).
Laryngopharyngeal Reflux adalah gangguan peradangan umum yang terjadi di saluran pernapasan atas yang disebabkan naiknya asam lambung hingga ke tenggorokan.
Di kerongkongan kita terdapat dua sfingter atau otot halus berbentuk cincin, yang dapat membuka dan menutup saluran pernapasan.
Kedua otot tersebut terletak di bagian bawah dan atas kerongkongan, berfungsi untuk mencegah makanan dari saluran cerna naik ke saluran napas.
Nah, saat LPR terjadi, kedua sfingter ini melemah sehingga tidak membuka dan menutup sebagaimana mestinya.
Akibatnya, asam yang berasal dari perut naik hingga ke tenggorokan. Perlu diketahui, tenggorokan lebih sensitif terhadap asam daripada kerongkongan.
Asam lambung dapat mengiritasi tenggorokan sehingga timbul gejala tenggorokan gatal, kemudian terjadinya refleks batuk.
Selain itu, gorengan yang digoreng dengan minyak goreng yang sudah berulang kali digunakan, memperparah peradangan yang terjadi di tenggorokan akibat LPR.
Menurut Journal of The American Oil Chemists' Society, minyak goreng yang dipanaskan berulang melebihi titik panasnya, dapat membentuk senyawa akrolein.
Akrolein adalah senyawa hasil pembakaran asam lemak linolenik yang merupakan kandungan utama minyak goreng.
Saat gorengan dikonsumsi, akrolein bisa mengiritasi dinding-dinding tenggorokan sehingga peradangan akibat LPR semakin parah dan batuk pun semakin menjadi.
Baca Juga: Perlu Diwaspadai, Ini 7 Penyebab Batuk dan Pilek yang Tak Kunjung Sembuh, Sudah Tahu?
Cara Mengatasi Batuk
Nah, kalau kamu mengatasi batuk dan sakit tenggorokan, kamu dapat mengatasinya dengan mengonsumsi jahe yang diseduh.
Jahe juga sudah digunakan sejak dahulu sebagai bahan alami pereda batuk dan sakit tenggorokan.
Ini karena jahe mengandung zat antiinflamsi dan antitusif yang efektif dalam meredakan batuk.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan gingerol dalam jahe mampu membuat saluran napas menjadi lebih lega sehingga mengurangi gejala asma dan batuk.
Zat antiinflamasi dalam jahe juga diketahui mampu meredakan peradangan, sehingga keluhan sakit tenggorokan dapat reda dan sembuh.
Jahe bisa dibuat menjadi minuman herbal yang menghangatkan untuk tubuh. Selain itu, minuman herbal dari jahe bisa disajikan hangat agar lebih nikmat.
----
Kuis! |
Apa fungsi sfingter atau otot halus pada kerongkongan? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | hellosehat.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR