Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang aktivitas masyarakat masa Islam.
Aktivitas masyarakat masa Islam tidak lepas dari berdirinya berbagai kerajaan Islam, salah satunya Kerajaaan Tidore.
Kerajaan Tidore termasuk salah satu kerajaan bercorak Islam terbesar yang terletak di Maluku, teman-teman.
Menurut tradisi sejarah, Kerajaan Tidore ini disebut memiliki akar sejarah yang sama dengan berdirinya Kerajaan Ternate.
Sebab, Syahjati atau Muhammad Naqil, yang mendirikan Kerajaan Tidore adalah saudara Mashur Malamo, pendiri Kerajaan Ternate.
Pada materi IPS kali ini, kita akan belajar lebih lengkap tentang Kerajaan Tidore. Simak informasi berikut ini, yuk!
Sejarah Berdirinya Kerajaan Tidore
Kerajaan Tidore pertama kali didirikan pada tahun 1081. Saat itu, agama dan letak pusat kekuasaan Kerajaan Tidore belum bisa dipastikan.
Baru pada periode pemerintahan Kolano Balibunga, sumber sejarah Tidore mulai sedikit ditemukan, teman-teman.
Pada 1495, diketahui bahwa kerajaan ini berpusat di Gam Tina dengan Sultan Cirilati atau Sultan Djamaluddin sebagai rajanya.
Sultan Djamaluddin masuk Islam karena dakwah seorang ulama dari Arab. Sultan ini pun diketahui merupakan raja pertama yang memakai gelar Sultan.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Makassar: Simbol Kegigihan Nusantara Melawan Supremasi Asing, Materi IPS
Dengan masuknya Islam ke Kerajaan Tidore, berbagai aspek kehidupan masyarakat pun ikut terpengaruh.
Sepeninggal Sultan Djamaluddin, Kesultanan Tidore dipimpin oleh Sultan Al Mansur. Ia memindahkan ibu kota dekat Kerajaan Ternate.
Dalam sejarahnya, Kerajaan Tidore memang mengalami beberapa kali pemindahan pusat pemerintahan karena berbagai sebab.
Letak ibu kotanya yang terakhir adalah di Limau Timore, yang kemudian berganti nama menjadi Soa-Sio hingga saat ini.
Selain itu, pada kepemimmpinan Sultan Al Mansur, pengaruh asing pun mulai masuk ke Maluku Utara.
Pada 1521, Sultan Mansur menerima Spanyol sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan Kesultanan Ternate.
Masa Kejayaan Kerajaan Tidore
Masa Kejayaan Kerajaan Tidore ini diketahui berada pada kepemimpinan Sultan Nuku pada 1897-1805.
Saat ia berkuasa, wilayah kekuasaannya telah berkembang ke sebagian besar Pulau Halmahera, Pulau Buru, Pulau Seram, dan Papua bagian barat.
Dengan struktur pemerintahan yang sudah teratur, kehidupan politik Kerajaan Tidore pun bisa berjalan dengan lancar dan baik.
Tak hanya itu saja, Sultan Nuku juga dianggap paling gigih dan sukses dalam melawan dan mengusir Belanda.
Baca Juga: Kerajaan Mataram Islam: Sejarah Berdirinya, Masa Kejayaan, Kemunduran, dan Peninggalannya
Bahkan, Sultan Nuku bisa menyatukan Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan penjajahan Belanda, lo.
Serangkaian perjuangan rakyat Maluku pun membuahkan hasil, ditandai dengan menyerahnya Belanda apda 21 Juni 1801 M.
Dengan begitu, wilayah Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo pun kembali merdeka dari kekuasaan asing.
Di bawah kekuasaan Sultan Nuku, Kerajaan Tidore menjadi sangat besar dan disegani di seluruh kawasan itu, teramsuk oleh Bangsa Eropa.
Kemunduran Kerajaan Tidore
Awal penyebab kemunduran Kerajaan Tidore adalah adu domba dengan Kerajaan Ternate yang dilakukan oleh Portugis dan Spanyol.
Ketika sadar diadu domba, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku.
Namun kemenangan itu tidak bertahan lama, karena pihak Belanda atau VOC berupaya untuk menguasai perdagangan rempah di Maluku.
Setelah Sultan Nuku meninggal pada tahun 1805, Belanda pun kembali mengincar Tidore karena kekayaannya.
Keadaan itu didukung dengan kondisi di Kerajaan Tidore yang terus mengalami konflik internal, teman-teman.
Belanda berhasil menaklukkan Tidore dengan strategi dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.
Baca Juga: Kerajaan Ternate: Sejarah Berdirinya, Masa Kejayaan, Kemunduran, dan Peninggalannya
Pada akhirnya, Kerajaan Tidore jatuh ke tangan Belanda dan kemudian bergabung dengan NKRI ketika Indonesia Merdeka.
Peninggalan Kerajaan Tidore
Ada banyak jejak peninggalan dari Kerajaan Tidore yang masih bertahan dan bisa dilihat hingga kini, antara lain:
1. Istana Kerajaan Tidore (Kadato Kie).
2. Masjid Sultan Tidore.
3. Benteng Torre dan Tahula.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang Kerajaan Tidore. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Foto: Wikimedia Commons/Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
----
Kuis! |
Siapa raja pertama Kerajaan Tidore? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR