Bobo.id - Teman-teman, apa yang kamu konsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein harian?
Biasanya, masyarakat Indonesia akan mengonsumsi daging, ayam, ikan, telur, tahu, dan tempe untuk mendapatkan protein bagi tubuh.
Protein akan membantu memperbaiki jaringan tubuh, memperkuat daya tahan tubuh, dan menunjang tumbuh kembang.
Dilansir dari Science Alert, sumber protein hewani selain daging merah telah memberikan 45 gram protein per hari bagi tubuh kita.
Jumlah tersebut setara dengan 80 persen kebutuhan protein harian manusia dari protein hewani.
Untuk sisa protein lain yang dibutuhkan, kita juga bisa mengonsumsi kacang-kacangan, polong-polongan, buncis, dan biji-bijian.
Menurut Kemenkes RI, anak-anak usia 1-6 tahun membutuhkan setidaknya 20-25 gram protein harian, anak usia 7-9 tahun butuh 35-40 gram protein harian.
Sementara usia remaja membutuhkan setidaknya 60-75 gram protein setiap harinya.
Sebaiknya, asupan protein harian tidak boleh kekurangan atau kelebihan. Jika kekurangan, maka tumbuh kembang kita bisa terganggu.
Lalu, apa yang akan terjadi jika kita kelebihan protein? Akankah ada gangguan pada tubuh kita? Yuk, cari tahu!
Bahaya Kelebihan Protein
Baca Juga: 5 Manfaat Kentang sebagai Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi, Apa Saja?
1. Berat Badan Meningkat
Selama ini kita pikir, berat badan akan meningkat hanya karena konsumsi karbohidrat dan lemak berlebihan.
Ternyata kelebihan protein dapat disimpan sebagai jaringan lemak, yang tentu saja dalam waktu lama akan membuat berat badan meningkat.
Apalagi jika sumber protein yang kita konsumsi lebih sering dari daging berlemak, maka massa tubuh bertambah, dan meningkatkan berat badan.
2. Ginjal Rusak
Teman-teman sudah pernah belajar sistem pencernaan, bukan? Di dalam sistem pencernaan, protein nantinya akan diolah menjadi asam amino.
Asam amino akan menjadi urea yang perlu disaring, kemudian dibuang dari ginjal melalui urine.
Nah, jika kita kelebihan protein, maka ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring urea tersebut.
Oleh sebab itu, ada korelasi antara kelebihan protein dengan terjadinya penyakit ginjal.
3. Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit karena gangguan pada jantung dan pembuluh darah.
Baca Juga: 5 Manfaat Kebiasaan Bangun Pagi untuk Kesehatan, Salah Satunya Banyak Dapatkan Vitamin D
Contoh penyakit kardiovaskular adalah jantung dan stroke, yang disebabkan oleh pola hidup tidak sehat.
Jangan salah, penyakit kardiovaskular ternyata juga dapat terjadi jika tubuh kelebihan protein.
Sebab, biasanya makanan tinggi protein favorit banyak orang justru adalah daging merah dan berlemak.
Padahal makanan inilah penyebab lemak jenuh dan kolesterol tersimpan dan menumpuk di dalam tubuh.
Lemak jenuh dan kolesterol akan membuat pembuluh darah menyempit karena penumpukan plak lemak.
Akibatnya, dalam jangka waktu lama, aliran darah tidak lancar dan berisiko menimbulkan penyakit jantung koroner.
----
Kuis! |
Berapa banyak jumlah asupan protein harian yang dibutuhkan anak remaja? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR