Perencanaan penerbitan rupiah digital ini melihat tren kaum milenial yang cenderung menggunakan uang digital.
Sementara itu, non-millenial cenderung memakai uang fisik. Dalam hal ini, BI berusaha memenuhi kebutuhan keduanya.
Rupiah digital ini bisa digunakan berbelanja di Metaverse atau seperangkat ruang virtual yang saling terhubung.
Dunia metaverse merupakan dunia komunitas virtual, orang-orang bisa saling terhubung, bertemu, berkerja, dan berinteraksi.
Ini artinya tidak hanya dapat menjadi alat tukar untuk barang berbentuk fisik, melainkan juga dapat digunakan untuk belanja nonfisik.
Terkait kapan jadwal resmi penerbitan rupiah digital, masih belum ada informasi. Namun, ada harapan bisa terbit tidak terlalu lama.
Apa Perbedaan Rupiah Digital dan Uang Elektronik?
Dilansir dari indonesiabaik, terdapat beberapa hal yang dapat membedakan rupiah digital dengan uang elektronik.
Secara sederhana, uang elektronik adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik yang nilai uangnya disimpan dalam media elektronik.
Pengguna uang elektronik harus menyetorkan uangnya terlebih dahulu kepada penerbit, teman-teman.
Nah, setelah itu uang yang sudah disetorkan tadi simpan dalam media elektronik sebelum digunakan untuk bertransaksi.
Baca Juga: 5 Trik Agar Berhasil Menabung, Salah Satunya Gunakan Celengan
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR