Misalnya pada teropong ruang angkasa, terdapat topangan yang berbentuk silang, teman-teman.
Sehingga gambar bintang yang tertangkap melalui teropong ini bentuknya memiliki empat sisi pancaran cahaya.
Selain cahaya dari bintang, difraksi yang mungkin sering kita lihat adalah ketika mengambil foto lampu-lampu yang ada di jalanan.
Mengapa Cahaya Bintang Terlihat Bersudut Lancip di Mata Kita?
Bentuk cahaya bintang yang kita lihat disebabkan karena kita memiliki serabut yang menghubungkan lensa mata, namanya sulture lens.
Kondisi sulture lens yang berbeda di setiap mata juga akan menghasilkan bentuk difraksi cahaya yang berbeda-beda.
Bahkan, mata kanan dan kiri kita juga melihat pancaran cahaya yang berbeda, teman-teman.
Difraksi ini juga menyebarkan gelombang cahaya warna merah lebih panjang dari warna biru.
Karenanya, pancaran sinarnya sebetulnya terlihat seperti campuran warna pelangi.
Sehingga, pada teropong ruang angkasa, cahaya bintangpun tampak berwarna-warni seperti pelangi.
Itulah asal-usulnya bintang terlihat seperti memiliki sudut lancip, sehingga kitapun menggambarnya demikian.
Baca Juga: Bisa Tumbuh Terus Menerus, Ini 6 Fakta Menarik Galaksi Bima Sakti yang Jadi Rumah Miliaran Bintang
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR