Bobo.id - Puisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi modern yang tentunya keduanya miliki banyak perbedaan.
Pada puisi lama sendiri masih dikelompokkan menjadi beberapa jenis, seperti yang diajarkan pada materi Bahasa Indonesia kurikulum merdeka kelas VII SMP.
Puisi lama merupakan karya sastra yang memiliki beberapa aturan dalam mulai dari rima, bait, hingga jumlah suku kata.
Jenis puisi lama, yaitu pantun, gurindam, hingga syair.
Kali ini, kita akan mengenal tentang syair dari pengertian hingga ciri-ciri yang membentuknya.
Pengertian Syair
Syair merupakan salah satu puisi lama yang menurut bahasa berasal dari kata sya'ara atau sya'ura yang berarti mengetahui dan merasakan.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) syair disebut sebagai puisi lama yang mengandung baik atas empat baris dengan akhiran bunyi yang sama.
Ada juga beberapa ahli yang memiliki pendapat sendiri mengenai syair.
Ali Badri menyebut syair sebagai suatu kalimat yang sengaja disusun dengan menggunakan rima.
Selain itu, Luwis Ma'luf menyebut syair sebagai kalimat yang sengaja diberi irama dan sajak.
Baca Juga: Mengenal Pantun dari Pengertian, Fungsi, Jenis, hingga Contohnya
Ahamad Hasan Az Zayyat menjelaskan bahwa syair merupakan kalimat yang berirama dan bersajak.
Dijelaskan juga bahwa syair berisi sebuah karangan yang indah dan juga melukiskan kejadian yang ada.
Qudamah bin Ja'far menambahkan bahwa sayair merupakan sebuah ucapan atau tulisan yang memiliki irama, ritme, dan sajak.
Selain itu, syair juga memiliki unsur ekspresi rasa dan imajinasi yang harus lebih dominan daripada tulisan jenis prosa.
Dari semua penjelasan itu, bisa disimpulkan bahwa syair merupakan karya sastra penuh imajinasi dan pesan dengan susunan yang diatur sedemikian rupa.
Untuk lebih jelasnya mengenai aturan yang ada pada syari, berikut beberapa ciri dari puisi lama ini.
Ciri-ciri Syair
1. Terdiri dari empat baris.
Ciri pertama adalah syair terdiri dari empat barus. Tapi, syair bisa terdiri dari beberapa bait sesuai dengan keinginan penyairnya.
Jadi, setiap satu bait teman-teman hanya akan menemukan empat bari saja.
2. Tiap baris terdiri dari empat sampai enam kata.
Baca Juga: Mengenal Gurindam, dari Pengertian, Ciri-Ciri, hingga Fungsinya
Syair juga dibatasi dalam jumlah kata yang digunakan setiap baris.
Teman-teman hanya bisa menggunakan empat sampai enam kata saja.
3. Memiliki rima yang sama.
Rima pada syair juga diatur yaitu harus memiliki akhiran a-a-a-a. Berikut contohnya.
Mangkubumi saudagar kaya
Kerabat raja yang bijaksana
Berputra seorang elok rupanya
Empu Jatmika konon namanya
4. Terdiri dari delapan hingga 12 suku kata.
Selain jumlah kata, teman-teman juga harus memperhatikan jumlah suku katanya.
Syair juga terikat dengan aturan jumlah suku kata yang hanya delapan hingga 12 bari saja.
Baca Juga: Apa Saja Jenis-Jenis Puisi Rakyat? Materi Bahasa Indonesia
5. Semua baris adalah isi.
Tidak seperti pantun atau puisi lama lain, syair tidak memiliki bagian lampiran.
Seluruh bagian dari syair adalah isi yang dibuat penyair sebagai pesan.
6. Berisi pesan atau cerita.
Bila pada beberapa puisi lama lain, lebih banyak digunakan sebagai media penyampai pesan, syair pun tidak jauh berbeda.
Hanya saja, syair juga bisa digunakan sebagai media bercerita.
Beragam jenis cerita bisa disampaikan, seperti sejarah, agama, atau filsafat.
Nah, itu penjelasan tentang syair, salah satu puisi lama dengan ciri-ciri yang berbeda dari jenis puisi lama lain.
----
Kuis! |
Apa arti syair menurut asal bahasanya? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR