Bobo.id - Mual dan pusing adalah dua kondisi yang sering menjadi tanda bahwa tubuh kita mengalami gangguan kesehatan.
Mual adalah timbulnya rasa tidak nyaman di perut yang memicu rasa ingin muntah.
Sedangkan pusing adalah kondisi ketika kepala terasa sakit, berputar, tidak fokus, dan kadang dapat menyebabkan pingsan.
Mual dan pusing kadang dapat datang secara bersamaan, sebagai tanda penyakit tertentu.
Sayangnya, tidak semua orang menyadari bahwa mual yang terjadi bersama pusing harus segera mendapatkan pertolongan.
Berikut ini 3 penyebab medis terjadinya mual dan pusing secara bersamaan.
1. Migrain
Dilansir dari Alodokter.com, migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut pada salah satu sisi kepala.
Menurut data dari WHO, migrain ini dapat dialami oleh seseorang yang berusia di antara 18 sampai 65 tahun.
Ada beragam hal yang menyebabkan migrain terjadi, misalnya perubahan hormon, makanan terlalu asin, paparan aroma menyengat, kelelahan, dan sebagainya.
Migrain sering ditandai dengan gejala pusing yang terjadi bersama dengan mual.
Baca Juga: Sering Terjadi, Ternyata Ini Hubungan Telat Makan dengan Masuk Angin
Migrain dapat terjadi selama beberapa jam hingga beberapa hari. Cara mengatasinya yaitu mendapatkan obat pereda nyeri kepala dari dokter.
2. Vertigo
Vertigo merupakan kondisi sakit kepala atau pusing yang membuat pandangan di sekeliling menjadi berputar.
Vertigo ditandai dengan gejala mual dan muntah, yang dapat berlangsung selama beberapa menit atau jam.
Menurut medis, vertigo ini dipicu oleh gangguan pada telinga dan otak. Ada dua jenis vertigo, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral.
Vertigo perifer disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
Sedangkan vertigo sentral disebabkan oleh gangguan pada otak atau sistem saraf pusat.
Gejala vertigo antara lain nyeri atau rasa tersumbat pada telinga, gangguan pendengaran, telinga berdenging, mual, penglihatan buram, hingga muntah.
Jika gejala vertigo tidak kunjung reda dan sering kambuh, maka harus segera mendapatkan penanganan dari dokter atau ahli medis.
3. Gula Darah Rendah
Dilansir dari Livescience, gula darah atau glukosa, adalah bentuk gula yang berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh manusia.
Baca Juga: Sering Terjadi, Ternyata Ini Hubungan Telat Makan dengan Masuk Angin
Menurut World Health Organization, kisaran normal untuk kadar gula darah setiap orang sebenarnya berbeda.
Rata-rata orang memiliki kadar gula darah sekitar 70 sampai 100 mg/dL, delapan jam setelah makan. DL merupakan singkatan dari desiliter, 1 liter sama dengan 10 desiliter.
Ketika kondisi kadar gula darah turun, maka akan timbul gejala seperti pusing dan mual.
Kondisi gula darah rendah disebut hipoglikemia, dan lebih sering dialami oleh pasien diabetes.
Pada kondisi ringan, gejala hipoglikemia yang sering timbul adalah jantung berdebar-debar dan denyut jantung tidak teratur, lemah, lesu, dan tidak bertenaga.
Sedangkan pada kondisi yang sudah parah, gejela yang timbul akan bertambah. Contohnya seperti linglung, penglihatan kabur, kejang, dan hilang kesadaran.
----
Kuis! |
Apa itu vertigo? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | alodokter.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR