Bobo.id - Majas merupakan gaya bahasa yang banyak digunakan saat menulis atau berbincang.
Majas masih dikelompokan menjadi beberapa jenis yang bisa dipelajari pada materi Bahasa Indonesia kurikulum merdeka kelas VII SMP.
Dari semua jenis, kali ini kita akan belajar tentang satu jenis majas, yaitu majas paradoks.
Majas paradoks merupakan bagian dari majas pertentangan. Jenis majas ini menggambarkan dua objek yang saling berkebalikan atau bertentangan.
Pada majas pertentangan sebenarnya dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu majas litotes, oksimoron, kontradiksi interminus, anakronisme, antithesis, dan paradoks.
Majas Paradoks
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) paradoks adalah pernyataan yang seolah-olah bertentangan atau berlawanan dengan pendapat umum atau kebenaran, tapi kenyatannya mengandung kebenaran.
Sedangkan dalam ilmu sastra, paradoks masuk dalam ketidaklangsungan ekspresi berwujud penyimpangan arti.
Kontradiksi yang disampaikan pada majas paradoks akan membuat pembaca berpikir sehingga pikiran pembaca terpusat pada persoalan utama.
Ada juga yang mengartikan majas paradoks sebagai majas yang mengutarakan opini yang sifatnya bertentangan.
Jadi, majas paradoks merupakan gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlawanan atau bertentangan.
Baca Juga: Majas Litotes: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, hingga Contoh Kalimat
Mulai Sekarang Batasi Konsumsinya, Ini 6 Bahaya Minum Teh Berlebihan untuk Tubuh
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR