Tema ini diangkat dengan mempertimbangkan permasalahan stunting yang belum mencapai target minimal.
Berdasarkan data WHO, suatu negara dikatakan mengalami masalah stunting bila jumlah kasusnya berada di atas 20%.
Sementara itu, berdasarkan data tahun 2018, jumlah kasus stunting di Indonesia mencapai 30% atau tiga dari sepuluh anak terkena stunting.
Untuk mengatasinya, maka asupan protein hewani menjadi satu hal yang sangat penting diperhatikan seluruh masyarakat Indonesia.
Sebagai pencegahan stunting, bisa mengonsumsi pangan yang berasal dari hewan, seperti telur, daging, ikan, hingga susu dan produk olahannya.
Disebutkan, konsumsi pangan yang berasal dari beberapa sumber protein hewani lebih menguntungkan daripada dari satu sumber saja.
Apa Itu Stunting?
Stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak-anak kurang apabila dibandingkan dengan umurnya.
Yap! Stunting adalah kondisi anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan sehingga tubuhnya lebih pendek dari teman-teman seusianya.
Penyebab stunting ini bermacam-macam. Namun, yang paling utama adalah kekurangan nutrisi untuk pertumbuhan.
Ketika tubuh seseorang terlihat lebih pendek dari teman sesusia, itu bisa jadi salah satu gejala stunting.
Baca Juga: Hari ini Hari Gizi Nasional, Ini Bedanya Gizi Seimbang dengan 4 Sehat 5 Sempurna
Source | : | Kompas.com,Kementrian Kesehatan |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR