Makna ungkapan Jepang kuno ini yaitu menyampaikan terima kasih sekaligus rasa malu karena menerima sesuatu yang lebih besar daripada yang pantas diterima.
Di Jepang, anak-anak sudah diperingatkan untuk tidak meninggalkan sebutir nasi pun di mangkuk mereka.
Sebab, jika ini terjadi, maka orang tua atau orang yang memberikannya makan akan berkata Mottainai!
Menurut mitos Jepang, jika ada anak-anak yang membuang makanan, maka roh jahat Mottainai akan datang dan menangkap anak tersebut.
Tidak hanya berlaku pada makanan, ungkapan Mottainai juga diungkapkan ketika seseorang membuang kain bekas yang usang.
Daripada membuangnya, orang Jepang akan memanfaatkan kain perca untuk ditenun menjadi pakaian baru, furnitur, atau aksesori.
Ramah Lingkungan
Budaya Mottainai yang sudah berkembang sangat lama di Jepang ini menjadi contoh gaya hidup ramah lingkungan yang dapat ditiru.
Manusia mendapatkan makanan dari alam, artinya alam telah menyediakan beragam kebutuhan.
Memilih untuk tidak membuang makanan sama dengan melestarikan dan menghargai alam.
Selain itu, budaya Mottainai juga cocok dengan konsep reduce, reuse, recycle.
Baca Juga: Banyak Dibudidayakan di Jepang, Ini 5 Jenis Buah-buahan Termahal di Dunia
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR