Bobo.id - Meskipun Indonesia adalah negara tropis yang tidak mengalami musim dingin, ternyata Indonesia memiliki salju di tempat-tempat terdingin, lo.
Tempat terdingin di Indonesia adalah pegunungan Jayawijaya Papua, yang memiliki salju abadi yang tak bisa mencair di Puncak Jaya.
Salju abadi di Puncak Jaya membentuk gletser atau sungai salju yang ada di puncak pegunungan.
Karena suhu di puncak pegunungan cenderung tetap atau stabil, maka salju itu tidak akan mencair, sehingga disebut salju abadi.
Sayangnya, para ilmuwan memprediksi bahwa gletser Puncak Jaya Papua ini akan punah tak lama lagi.
Bahkan sekarang ini, gletser itu sudah mulai mencair dan mungkin akan terus mencair hingga menghilang sepenuhnya.
Penyebab Salju Abadi Mencair
Bersumber dari Kompas.com, BMKG menyampaikan penyebab penyusutan ketebalan es di Puncak Jaya telah mencapai 23,46 meter.
Sementara, pada tahun 2010, ketebalan salju di sana mencapai 31,49 meter.
Sejak 2010 - 2015, ketebalan es di Puncak Jaya berkurang 5,26 meter dengan rata-rata penyusutan 1,05 meter per tahunnya.
Jika tidak ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal ini, maka es di Puncak Jaya diperkirakan akan habis pada tahun 2025.
Baca Juga: Berkunjung ke Wamena, Kota Kecil di Atas Pegunungan Jayawijaya
Penyusutan ketebalan es di Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya merupakan akibat adanya perubahan iklim global.
Selain itu, dampak perubahan iklim ini juga memengaruhi kenaikan temperatur yang diperkirakan mencapai 4 derajat Celcius pada akhir abad ke-21.
Padahal, kenaikan suhu itu tidak boleh melampaui 2 derajat Celcius.
Kenaikan suhu ini juga berdampak pada cuaca ekstrem yang disebabkan oleh efek gas rumah kaca yang tidak terkendali.
Gas rumah kaca itu dihasilkan dari aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar fosil, misalnya seperti bahan bakar kendaraan.
Fakta Seputar Gunung Jayawijaya
Prediksi punahnya salju abadi di gunung Jayawijaya memang bikin sedih.
Oleh sebab itu, kita harus turut membantu untuk meminimalisir pemanasan global agar salju abadi di gunung Jayawijaya tidak punah.
Berikut ini adalah fakta seputar gunung Jayawijaya menarik disimak:
1. Punya nama lain
Nama lainnya dari gunung ini adalah Puncak Soekarno.
Baca Juga: Yuk, Lihat 5 Fakta Seputar Gunung Jayawijaya!
Sebutan ini ada pada masa pembebasan tanah Irian Jaya dari penjajahan. Nama gunung yang ditujukan untuk menghormati presiden pertama kita.
Namun, pada tahun 1960-an di saat pergantian orde lama menjadi orde baru, namanya diubah menjadi gunung Jayawijaya. Inilah nama yang masih dipakai hingga saat ini.
2. Menjadi Gunung Tertinggi Kedua di Asia Tenggara
Di jajaran gunung tertinggi di Asia Tenggara, Jayawijaya menempati urutan ke-2 setelah gunung Hkakabo Razi, Myanmar, dengan tinggi 5.881 meter dari permukaan laut.
3. Fosil Hewan Pernah Ditemukan di Puncak Jayawijaya
Dulunya puncak gunung ini merupakan bagian dasar laut.
Lalu, saat berpisahnya tanah Papua dan Australia, tanah yang menjadi dasar laut itu perlahan naik ke atas karena terdorong oleh gesekan lempeng bumi.
Peristiwa ini terjadi sangat lama, hingga ratusan tahun lamanya.
Itu sebabnya, beberapa fosil hewan laut akan ditemukan di bagian puncak gunung Jayawijaya.
Nah, itulah fakta menarik mengenai Jayawijaya, tempat salju abadi ditemukan.
(Penulis: Yomi Hanna / Avisenna Ashari / Niken Bestari)
Baca Juga: Honai, Rumah Adat suku Dani Papua
----
Kuis! |
Apa itu gletser? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
gu
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | CNN,Bobo |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR