Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka Kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang pemberdayaan masyarakat.
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, kini manusia membutuhkan pengorbanan ekonomi berupa uang.
Sebelum uang digunakan sebagai alat pembayaran sah, masyarakat menerapkan sistem barter, yakni pertukaran antar barang.
Namun, seringkali pertukaran barang yang dibutuhkan ini tidak menemui titik temu karena perbedaan keinginan seseorang.
Berdasarkan permasalahan itu, muncullah uang sebagai alat pembayaran yang sah dan dapat diterima secara umum.
Uang merupakan benda yang memiliki satuan hitung dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk melakukan transaksi.
Untuk mendapatkan uang, manusia bisa melakukan pekerjaan dan setiap pekerjaan memberikan hasil uang (pendapatan) yang beragam.
Di Indonesia berdasarkan lembaga pembuatnya, uang dibedakan menjadi dua, yakni uang kartal dan uang giral. Apa perbedaannya? Cari tahu, yuk!
1. Perbedaan Bentuk
Perbedaan uang kartal dan uang giral yang pertama bisa kita lihat jelas dari bentuknya yang berbeda, teman-teman.
Seperti yang kita tahu, uang kartal berbentuk logam dan kertas. Yap! Uang kartal adalah uang yang sering kita pegang untuk uang saku sekolah.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Apa yang Dimaksud dengan Uang, Pendapatan, Tabungan, dan Investasi?
Sementara itu, uang giral umumnya berbentuk surat berharga, seperti cek, giro, kartu ATM, bilyet, hingga uang elektronik.
2. Pihak yang Menerbitkan
Uang kartal hanya bisa dicetak dan diterbitkan oleh Bank Sentral atau Bank Indonesia, teman-teman.
Bank umum selain Bank Indonesia hanya memiliki hak untuk mengedarkan, bukan untuk membuat dan menerbitkan.
Berbeda dengan uang giral yang bisa dicetak oleh bank umum apapun, asal sudah mengantongi izin dan wewenang untuk mencetak uang.
3. Perbedaan Sifat
Tahukah teman-teman? Perbedaan uang kartal dan uang giral selanjutnya terletak pada sifatnya yang berbeda.
Karena merupakan alat pembayaran yang sah, maka seseorang tidak bisa menolak transaksi menggunakan uang kartal.
Orang bisa menolak transaksi menggunakan uang giral karena uang giral merupakan alat pembayaran yang dikeluarkan oleh bank umum.
Jadi, pembayaran menggunakan uang giral ini hanya bisa diterima oleh kalangan tertentu, teman-teman.
Misalnya, kita berbelanja di warung menggunakan uang kartal, pasti diterima. Namun, penggunaan uang giral bisa tidak diterima.
Baca Juga: Indonesia akan Luncurkan Rupiah Digital, Apa Perbedaannya dengan Uang Elektronik?
4. Kemudahan Pemakaian
Dalam hal kemudahan penggunaan, uang kartal sebenarnya tidak sepraktis ketika menggunakan uang giral.
Uang giral berbentuk ATM lebih mudah untuk dibawa ke mana saja daripada harus membawa uang kertas atau koin dalam jumlah besar.
Meski begitu, dalam situasi tertentu, uang kartal bisa lebih praktis karena tidak semua orang mau menerima transaksi menggunakan uang giral.
Sementara itu, uang giral harus dicairkan terlebih dahulu ketika akan digunakan untuk transaksi di semua tempat.
5. Tingkat Keamanan
Setelah melihat penjelasan di atas, tentu kita setuju bahwa uang giral terutama berbentuk elektronik lebih aman digunakan.
Ketika kita membawa uang kartal dalam jumlah yang besar, maka risiko uang hilang karena dicuri atau terselip semakin besar.
Meski begitu, perkembangan teknologi yang semakin pesat juga bisa mengakibatkan pecurian data dan uang secara online atau pishing.
Jika terjadi pencurian yang terdeteksi dini, maka kita bisa langsung melakuka pemblokiran rekening.
Nah, itulah penjelasan tentang perbedaan uang kartal dan uang giral. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Berlaku Sejak Tanam Paksa, Apa Itu Sistem Ekonomi Uang pada Masa Hindia Belanda?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan uang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR