Bobo.id – Setiap anak memiliki kecerdasan dan bakat yang berbeda-beda. Tak heran, setiap anak memiliki kelebihan yang tidak sama satu sama lain, meskipun bersaudara.
Bicara soal kecerdasan, masih banyak orangtua yang mengasosiasikannya dengan prestasi akademik dari anak. Padahal, menurut pakar psikologi dari Amerika Serikat (AS) Howard Gardner, kecerdasan anak bisa mencakup banyak aspek ada di kehidupan sehari-hari.
Dikutip dari Science of People, terdapat lima tipe kecerdasan (multiple intelligence) yang ia temukan pada 1983, yakni kecerdasan matematika, kecerdasan visual, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musik, dan kecerdasan verbal.
Dengan adanya kategorisasi kecerdasan ini, orangtua bisa mengidentifikasi tipe kecerdasan anak, sehingga lebih mudah untuk menentukan jurusan sekolah yang tepat.
Selain itu, Gardner juga menjelaskan bahwa kelima tipe kecerdasan ini akan membantu anak sukses bila diasah dengan baik. Untuk mengasahnya, diperlukan dukungan dan stimulasi dari orangtua.
Sebagai referensi, berikut penjelasan tentang kelima kecerdasan tersebut dan bagaimana orangtua dapat berperan dalam mengembangkannya.
Baca Juga: Apakah IQ Seseorang Bisa Meningkat atau Menurun? Ini Penjelasannya
1. Kecerdasan matematika
Kecerdasan matematika berkaitan dengan kemampuan anak dalam memahami konsep-konsep matematika, mengidentifikasi pola, dan menyelesaikan masalah matematika.
Anak yang memiliki kecerdasan matematika biasanya lebih mudah memahami konsep-konsep matematika dan mampu melakukan operasi matematika. Selain itu, mereka juga menunjukkan minat yang tinggi dalam memecahkan masalah matematika.
Untuk mengasah kecerdasan matematika, orangtua bisa memberikan bahan-bahan belajar yang menarik, seperti permainan matematika, buku cerita matematika, atau aplikasi matematika.
Selain itu, orangtua juga bisa membantu anak dalam memahami konsep matematika dengan memberikan contoh nyata dari kehidupan sehari-hari.
2. Kecerdasan visual
Kecerdasan visual berkaitan dengan kemampuan anak dalam memahami dunia visual dan ruang. Anak yang memiliki kecerdasan visual biasanya senang dengan berbagai jenis kesenian, seperti seni rupa dan musik, mudah memahami diagram dan grafik, serta mampu mengingat informasi yang ditampilkan lewat gambar.
Untuk membantu mengembangkan kecerdasan visual, orangtua bisa memberikan buku gambar dengan pensil warna, cat air, atau kamera. Selain itu, orangtua juga bisa mengajarkan anak bagaimana cara membuat dan membaca diagram atau grafik, sehingga ia bisa memahami informasi dengan lebih mudah.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Chatbot, Kecerdasan Buatan yang Bisa Balas Chat Sepanjang Waktu
3. Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinestetik berkaitan dengan kemampuan anak dalam memahami dunia melalui gerakan tubuh dan pengalaman fisik.
Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik biasanya senang mengerjakan aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh, serta mampu mengingat informasi dengan terkait dengan gerakan tubuh.
Untuk membantu mengembangkan kecerdasan kinestetik, orangtua bisa memberikan mengajak anak untuk berolahraga bersama sembari melakukan eksperimen yang berkaitan dengan gerakan tubuh.
4. Kecerdasan musik
Kecerdasan musik berkaitan dengan kemampuan anak dalam memahami dan membuat musik. Anak yang memiliki kecerdasan musik biasanya mudah memahami ritme, nada, melodi, serta senang dengan kegiatan yang melibatkan musik.
Untuk membantu mengembangkan kecerdasan musik pada anak, orangtua bisa memberikan alat musik atau mengajak anak bernyanyi bersama. Selain itu, orangtua juga bisa menceritakan pengalaman atau informasi dengan lagu buatan sendiri.
Baca Juga: Kecerdasan Buatan: Penjelasan, Manfaat, dan Contoh Penerapanmya
5. Kecerdasan verbal
Kecerdasan verbal berkaitan dengan kemampuan anak dalam memahami dan menggunakan bahasa secara efektif, baik lisan maupun tulisan. Anak yang memiliki kecerdasan verbal biasanya mudah menguasai kosakata, memahami struktur bahasa, serta mampu berbicara dengan jelas dan efektif.
Untuk membantu mengembangkan kecerdasan verbal, orangtua bisa membacakan buku cerita, meminta anak untuk mengarang cerita atau puisi, serta memberikan kesempatan untuk bercerita.
Agar kecerdasan mereka semakin terasah, orangtua juga perlu memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya pada anak untuk bereksplorasi, serta memberikan bahan-bahan belajar yang menarik sesuai dengan minat dan kemampuan.
Untuk mendukung aktivitas dan kegiatan mereka, orangtua juga bisa memberikan asupan vitamin yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Baca Juga: 8 Tanda Kecerdasan yang Sering Tak Disadari, Apakah Kamu Salah Satunya?
Misalnya, memberikan Cerebrofort Gold yang dilengkapi dengan DHA untuk pertumbuhan dan perkembangan otak dan syaraf, EPA untuk menjaga sistem imun dan mencegah radang, serta lysine dan asam amino untuk membantu tumbuh kembang dan jaringan otot.
Cerebrofort Gold juga dilengkapi dengan vitamin A untuk menjaga kesehatan mata, vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfor agar tulang tetap kuat, serta vitamin B kompleks untuk menunjang kesehatan otak.
Meski mengandung minyak ikan, Cerebrofort Gold tidak berbau amis dan tersedia dalam pilihan rasa jeruk dan stroberi.
Selain itu, multivitamin dalam bentuk sirup ini juga bebas dari kandungan bahan kimia berbahaya seperti Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) sehingga aman untuk dikonsumsi sehari-hari. Multivitamin ini juga sudah dipercaya lebih dari 50 tahun sehingga memiliki kualitas yang teruji.
Cerebrofort Gold dapat dikonsumsi oleh anak usia 1-6 tahun dengan takaran satu sendok makan per hari. Sementara untuk anak usia 6-12 tahun, Cerebrofort Gold dapat diberikan dua kali sehari dengan takaran satu sendok makan.
Saat ini, Cerebrofort Gold hadir dengan dua ukuran kemasan, yakni 100 mililiter (ml) dan 200 ml untuk rasa jeruk, sementara rasa stroberi hadir dengan kemasan 100 ml. Untuk mengetahui lebih banyak tentang produk Cerebrofort Gold, kunjungi https://bit.ly/CerebrofortOfficialStore.
Kue Kering yang Wajib Ada, Ini 5 Resep Kastengel Spesial untuk Sajian Hari Raya
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR